Tips dan Trik Berbisnis Takjil Ramadan ala Gocekan

4136

takjilPasuruan (wartabromo) – Bursa Takjil Gocekan di Jalan Diponegoro Kota Pasuruan merupakan salah satu lokasi jual beli takjil yang embrionya sudah ada sejak 10 tahun lalu yang terus berkembang dan dikenal orang. Dari dua-tiga stand takjil, kini lebih dari 30 pedagang berjualan di pusat takjil. Setiap sore hari di bulan puasa, Jalan Diponegoro seperti pasar tumpah dijubeli warga yang mencari takjil.

Johana Sulistiowati (60), salah seorang penggagas Bursa Takjil Gocekan menuturkan, bisnis takjil sangat menjanjikan. Bisnis musiman ini merupakan side job yang bisa ditekuni.

“Bisnis takjil itu menjanjikan, selain modalnya kecil untungnya juga lumayan. Apalagi, biasanya jualannya selalu habis karena memang laris,” kata Johana berbincang dengan wartabromo di rumahnya Jalan Diponegoro Kota Pasuruan.

Baca Juga :   Perampok Sadis Kuras Harta Juragan Sayur Mayur Probolinggo

Perempuan yang sehari-hari terbiasa bergelut dengan pembuatan makanan dan jajanan seperti bubur ayam dan aneka kripik ini mengatakan, dengan modal Rp 200 ribu, bisa memulai berbisnis takjil. Tentu saja semakin besar modal semakin bisa menjual aneka macam produk.

“Rp 200 ribu sudah bisa. Bagi orang yang sudah terbiasa masak-memasak uang tersebut bisa diolah sedemikian rupa sehingga bisa meraup untung. Jika orang pintar memasak dan produknya enak dan disukai orang, dengan mudah ia akan dapat langganan dan dagangannya laris,” terangnya.

Jika tidak sempat atau tidak menguasai masakan, orang yang ingin berbisnis takjil pun bisa membeli makanan dan jajanan dari orang lain untuk dijual. “Kalau begitu, untungnya juga berkurang,” imbuh Johana.

Baca Juga :   DPD Partai Golkar Pasuruan Siap Gelar Musda IX

Johana biasanya menjual makanan dan jajanan takjil dalam jumlah besar. Lebih dari 83 jenis menu dan membutuhkan empat meja besar untuk menyajikan seribuan menu tersebut.

“Itu bukan dagangan saya semua, banyak teman saya yang nitip jualan. Biasanya lebih dari 25 orang nitip jualan takjil ke saya. Mereka teman lama dan yang tergabung dalam paguyuban makanan dan minuman Pasuruan,” terang Johana.

Menurut Johana, setiap hari Bursa Takjil Gocekan ramai dikunjungi warga. Rata-rata dagangan para pegadang di sana habis. Johana sendiri mengaku takjil yang dijualnya selalu habis setiap hari. Kalaupun sesekali masih ada sedikit sisa, ia akan memberikan ke mushola atau tetangga.

Baca Juga :   Pelayanan Medis RS Soedarsono Dikeluhkan Lambat

Johana mengaku memiliki omzet rata-rata sebesar Rp 4 juta setiap hari. Dengan modal rata-rata Rp 3 juta, ia mengaku dapat untung sebesar Rp 840.000 per hari. Untung dari penjualan itu, kemudian ia bagi kepada para pedagang yang menitip dagangan padanya.

“Saya kasih contoh ini hari pertama jualan takjil tahun lalu. Modal Rp 3.313.700, omzet saya Rp 4.154.500. Untungnya Rp 841.800,” jelas dia. (fyd/fyd)