Kali Pertama, Merah Putih Berkibar di Tengah Danau Ranu Agung

1503

Tiris (wartabromo.com) – Polres Probolinggo bersama sejumlah warga masyarakat Kecamatan Tiris, menggelar upacara bendera di tengah Danau Segaran Duwes, Desa Ranu Agung. Upacara dilakukan dengan menggunakan rakit, bertujuan untuk mempromosikan obyek wisata alam Ranu Agung.

Upacara bendera ini dimulai sekitar pukul 9.30 WIB, dimulai dengan mendayung rakit bambu dari bibir ranu menuju tengah Ranu Agung.

Sekitar 150 orang, dari Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Pemkab, siswa dan warga sekitar serta pelaku wisata, bersama-sama mendayung rakit.

Tak lupa, mereka menggunakan jaket pelampung untuk keamanan diri. Di tengah ranu, sudah disiapkan rakit untuk tiang bendera sebagai penempatan bendera Merah Putih.

Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kapolres Probolinggo AKBP. Arman Asmara Syarifuddin.

Baca Juga :   Pencuri Spesialis Mobil Pikap Dibekuk Polisi

Dengan hikmad para peserta mengikuti upacara bendera dan menyayikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam sambutannya Kapolres mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan NKRI. Serta mengucapkan selamat hari ulang tahun Republik Indonesia ke-72.

Upacara yang baru kali pertama dilakukan ini, bertujuan untuk mengenalkan wisata di Kecamatan Tiris. Banyak wisata dengan pemandangan eksotik yang belum dikenal oleh masyarakat banyak. Sehingga Ranu agung dipilih sebagai tempat penancapan bendera merah putih dalam rangka HUT RI.

Kapolres mengatakan upacara pengibaran bendera yang berlangsung hikmat dilakukan diatas air tersebut menjadi wujud rasa cinta tanah air Indonesia dan peduli terhadap lingkungan.

“Kami mengajak warga untuk ikut bangga dan senang akan kecintaan kepada bangsa ini. Yang pasti kita bangga dengan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami harapkan semua lapisan masyarakat untuk memang teguh dasar negara dan jangan lepas dari NKRI,” ujar AKBP. Arman.

Baca Juga :   Hendak Putar Balik, Truk Muatan Besi di Sruduk Bus Ladju di Sukorejo

Meski sedikit takut dan gugup, Dewi Sudawilah, salah satu siswa, mengaku sangat senang mengikuti upacara tersebut.

“Ya awalnya takut tapi sangat senang dan unik. Namun kami dapat menghayati bahwa perjuangan itu sulit tapi kita harus berani berkorban,” ujar siswi kelas X salah satu SMA itu.

“Saya berharap semua warga Indonesia itu untuk menjaga keutuhan bangsa ini. Sebagai siswa SMA, yang harus kita lakukan adalah terus belajar dengan giat sehingga cita-cita tercapai,” timpal Lilis, siswa lainnya. (saw/saw)