Ternyata, Makam Semaun Ketum Pertama PKI di Beji Pasuruan

17514

 

Beji (wartabromo.com) – Sekilas pemakaman umum manggungrejo di Desa Gununggansir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan tampak seperti makam pada umumnya. Namun jika kita masuk ke dalam areal pemakaman tersebut tampak ada salah satu areal pemakaman keluarga yang dikelilingi pagar teralis besi dan bertuliskan makam keluarga R.A Prawiro Atmojo.

Tak jauh dari lokasi makam tersebut ada pula satu makam yang ditandai oleh dua nisan yang bertuliskan makam R.A Valentina Semaun dan DR. Semaun Prawiro Atmojo.

Menurut cerita masyarakat setempat, makam tersebut merupakan makam keluarga DR. Semaun Prawiro Atmojo, Ketua Umum Pertama Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal ini dikuatkan dengan keberadaan makam bertuliskan nama keluarga besarnya Prawiro Atmojo.

Baca Juga :   Mengunjungi Penangkaran Rusa Warga di Desa Kertosari

Berdasarkan pada catatan di nisannya, Semaun wafat pada tanggal 7 April tahun 1971 dan dimakamkan di pemakaman umum Gununggansir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan tak jauh dari makam keluarganya.

“Dulu konon Dia itu sempat tinggalnya di sini (Gununggansir, Beji). Sekarang rumahnya jadi Minimarket di perempatan itu, ” kata Ahmad Munir, salah seorang warga Gununggansir yang ditemui wartabromo.com di rumahnya.

Keberadaan makam Semaun di Desa Gununggansir Kecamatan Beji memang tidak banyak diketahui. Pada tulisan Biografi Semaun sendiri yang diunggah oleh situs Wikipedia tidak tertulis jika pria yang pernah diasingkan oleh Belanda dan menetap lama di uni soviet itu dimakamkan di pemakaman umum Gununggansir Kecamatan Beji. Pasalnya, semaun lahir di Sumobito Kabupaten Jombang.

Baca Juga :   PDI-P Cuma Target 10 Kursi di DPRD

“Setahu saya, itu makamnya Semaun pejuang 45 gitu aja, ” kata Suparto, sang juru kunci makam umum Manggungrejo Desa Gununggansir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.

Sempat menjadi Ketua Umum PKI pertama, Semaun juga dikenal sebagai aktivis hebat dan pemikir pada masanya. Ia sempat tinggal dan menetap di Uni Soviet selama lebih dari 30 tahun. Puncak karirnya ia diangkat sebagai pimpinan badan perancang negara (Gozplan) di Tajikistan.

Dikutip dari Wikipedia, saat kembali ke Indonesia, ia sudah berusia setengah abad lebih dan telah terputus dari Partai Komunis yang ia dirikan dahulu. Ia aktif menjadi pegawai pemerintah dan mengajar mata kuliah ekonomi di Universitas Padjajaran Bandung. (yog/yog)