Umat Hindu Bali Ritual ‘Dharma Yatra’ di Banyubiru

412
Ambil Air suci - Umat Hindu Bali sedang mengemas air untuk di bawa pulang usai menggelar ritual Dharma Yatra di Pemandian Banyubiru, Winongan, Pasuruan, Kamis (26/4/2012). Foto : mayasari /wartabromo

Winongan (wartabromo) – Langit pagi terlihat masih cerah saat rombongan bus yang ditumpangi oleh puluhan umat hindu bali memasuki Pemandian Alam Banyubiru Kecamatan Winongan, Pasuruan.

Hari ini, Kamis (26/4/2012) sekitar pukul 06.00 Wib, para umat hindu bali yang berjumlah sekitar 30 orang sengaja datang untuk menjalani ritual Dharma Yatra di lokasi wisata alam Pemandian Banyubiru.

Dalam ajaran Hindu, ritual Dharma Yatra atau yang biasa dikenal umat hindu sebagai Tirtha Yatra adalah perjalanan mencari tirta atau air suci di daerah yang memiliki hubungan dhamma dengan umat Hindu.

Para umat hindu bali beranggapan pemandian banyu biru yang konon dikenal dengan nama telaga wilis tersebut memiliki hubungan erat dengan umat hindu bali secara umum.

Dalam kegiatan tersebut, puluhan umat Bali melakukan kegiatan mandi, bersembahyang dengan semadi dan brata serta mengambil air (tirta) untuk dibawa pulang ke rumahnya.

Menurut Ketua rombongan I Ketut Pasek Swastika, kedatangan umat hindu bali ke Pemandian banyubiru di Kecamatan winongan, Pasuruan adalah untuk yang kedua kalinya setelah pada bulan juni lalu, ratusan umat hindu bali juga datang ke tempat yang sama untuk melakukan ritual pengluyatan atau pensucian diri.

“Rencananya kita akan datang pada bulan desember kemarin, tapi ada kendala. Baru sekarang terwujud,” ujar Ketut Pasek Swastika.

Pemandian alam banyubiru merupakan pemandian tertua yang memiliki banyak petilasan dan arca-arca diantaranya arca siwa Mahakala,Nandiswara,Dewi durga dan lain-lain.

Umat hindu bali menyakini mereka memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Banyubiru pasalnya secara logika, mereka adalah bagian dari rakyat majapahit yang berimigrasi dari Jawa ke Bali. (yog/yog)