Tak Punya Kloset, Banyak Warga Pasuruan BAB di Tambak dan Sungai

697
Peserta sekolah lapangan air bersih dan sanitasi/wartabromo.com

Purwosari (wartabromo) – Sebagian besar warga Kelurahan Bugullor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, masih buang air besar di tambak dan sungai kerena tak memiliki kloset.

“Lebih dari 80 persen warga buang hajat di tambak dan sungai,” kata Lia Fariah, warga RT 7/RW 4, Kelurahan Bugullor.

Hal itu diungkapkan Lia saat mengikuti Field Day Sekolah Lapangan Air Bersih dan Sanitasi di Pondok Pesantren Ngalah/Darut Taqwa, Purwosari yang diadakan USAID, Senin (10/11/2014).

“Kebiasaan buang hajat di tambak dan sungai dilakukan anak-anak dan orang dewasa,” jelas guru Taman Kanak-kanak ini.

Lia mengatakan kebiasaan warga tersebut sudah berlangsung lama dan terus dilakukan karena sebagaian warga tak memiliki kloset. “Buang hajatnya di sungai dan tambak terus ceboknya di rumah,” terang Lia.

Baca Juga :   Proyek Air Bersih Dinas Cipta Karya Disegel Warga

Lia sendiri mengaku tak mengikuti kebiasaan warga tersebut. Selama ini dia mengunakan kakus milik saudaranya.

Pengakuan Lia dibenarkan warga RT 7/RW 4 Kelurahan Bugullor lainnya, Nanik. “Memang karena nggak punya kakus jadi warga yang rumahya dekat tambak dan sungai buang hajat di situ,” ungkapnya.

Sementara kebiasaan tak sehat juga dilakukan warga Dusun Ngegot, Kelurahan Kebunagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Meski memiliki kloset, namun tak memiliki septick tank.

“Kebanyakan kakus jongkok dan langsung disalurkan ke sungai. Jumlahnya sekitar 40 persen,” jelas Amin Santoso, warga Dusun Ngegot.

Sebenarnya, kebiasaan tak sehat warga Kota Pasuruan ini juga dilakukan di beberapa lokasi yang dekat dengan sungai maupun pantai, namun di dua lokasi tersebut jumlahnya paling banyak.

Baca Juga :   Diduga Tertindih Truk yang Masuk Sungai, Sopir Crane Belum Ditemukan

“Kami mencoba memberikan pemahaman pada warga bahwa kebiasaan itu berbahaya bagi kesehatan. Setelah warga sadar kami akan coba membangun MCK maupun septick tank komunal,” kata Puji Astutik, spesialis sanitasi IWINS-USAID yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pasuruan membangun sanitasi dan kloset untuk warga.

Desain MCK dan septic tank komunal dilakukan oleh warga. “Setelah didesain sendiri oleh warga kemudian diserahkan ke konsultan, lalu akan kami bangun. Semua pembiayaan dari kita,” pungkas Puji.

Selain dengan Pemerintah Kota Pasuruan, IWINS-USAID juga bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan terkait penyediaan air bersih.(fyd/fyd)