Bupati Probolinggo Terima Penghargaan Pembina K3 dari Gubernur

1124

Surabaya (wartabromo.com) – Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, kembali menerima penghargaan. Kali ini penghargaan diterima dari Gubernur Jawa Timur sebagai pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan yang ada di Kabupaten Probolinggo.

Penghargaan sebagai Pembina K3 Tahun 2017 kepada Bupati Probolinggo ini, dianugerahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf di Jatim Expo Surabaya, Selasa (21/2/2017).

Bersama Bupati Tantri ada 8 bupati lainnya di Jawa Timur yang menerima penghargaan yang sama, yakni Bupati Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, Tuban, Lamongan, Blitar, Jombang dan Bojonegoro.

Oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Bupati Tantri dinilai mampu membina K3 terhadap para pekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Probolinggo dengan baik. Karena sepanjang 2016, tidak ada kecelakaan kerja atau nihil (zero accident) di 9 perusahaan besar di Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Kurikulum Dunia Akhirat

IMG-20170221-WA0087

“Kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di lingkungan kerja tidak hanya menghindarkan diri dari kecelakaan kerja. Namun dapat meningkatkan aspek perlindungan pekerja dan menambah produktifitas, kesejahteraan pekerja,” kata Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, saat memberikan sambutan.

Bupati Tantri mengatakan dengan diraihnya penghargaan ini, diharapkan dapat menjadi momentum dalam upaya meminimalisir sekaligus mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat merugikan semua pihak.

“Semua pihak harus terlibat secara optimal dalam penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja guna mengurangi kecelakaan kerja dan akibat penyakit kerja, ” jelas Bupati Tantri.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Probolinggo Sigit Sumarsono, mengatakan, sosialisasi terus dilakukan kepada seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Probolinggo agar menjadikan program K3 sebagai budaya kerja.

Baca Juga :   Gus Mudjib: Pelayanan Masyarakat Harus Joss

“Tujuan program K3 ini dilakukan menekan sekaligus mengurangi terjadinya angka kecelakaan. Dengan demikian keselamatan para pekerja lebih terjamin sehingga produksi yang dihasilkan dapat lebih meningkat lagi,” katanya. (***/saw)