Tahun ini, 59.000 Sapi Betina di Kabupaten Pasuruan Wajib Bunting

1686

Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan menargetkan sebanyak 59.000 sapi betina produktif wajib bunting.

Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Drh Irianto mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa program penting, diantaranya peningkatan Inseminasi Buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan sapi secara berkelanjutan, penanganan gangguan reproduksi ternak, pengobatan sampai peningkatan kualitas ternak.

“90% dari jumlah ternak sapi adalah sapi potong, sedangkan sisanya sapi perah. Di Kabupaten Pasuruan sendiri, jumlah populasi sapi potong mencapai 106.252 ekor, sedangkan sapi perah hanya 86.847 ekor. Dari semua program, inseminasi buatan kita coba untuk intensifkan,” kata Irianto Rabu (8/3/2017).

Baca Juga :   Jumanto, Calon Independen Minta KPU Fair

Lokasi pembibitan sapi unggul di UPTD Budidaya Ternak milik Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan

Langkah peningkatan populasi sapi melalui IB merupakan bagian dari program upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) tahun 2017 yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian.

“Kita punya 20 orang IB dan beberapa diantaranya merupakan petugas teladan tingkat Jawa Timur dan Nasional, sehingga target ini optimis akan kami raih sebelum akhir tahun,” ungkapnya.

Lebih lanjut Irianto menyampaikan, pihaknya menargetkan ada sebanyak 30.000 kelahiran pada tahun 2017 ini. Begitu juga dengan program gebyar anak pedet sebanyak 1500-2000 ekor akan dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pasuruan tahun 2017. Muaranya adalah mendukung komitmen pemerintah pusat untuk menjadi swasembada daging yang ditargetkan tercapai pada 2026, sekaligus mewujudkan Indonesia mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan.

Baca Juga :   Diterjang Banjir, Jalan Penghubung Kecamatan Pohjentrek - Kraton Ambrol

“Kita akan memfokuskan pada daerah-daerah atau kantong-kantong padat ternak seperti Kecamatan Nguling, Pandaan, Purwosari, Wonorejo, Kraton dan Kejayan,” jelas Irianto. (mil/yog)