Puluhan Aktivis Masyarakat Penanggungan Segel Lokasi Tambang

1406

Gempol (wartabromo.com) – Puluhan aktivis peduli lingkungan yang mengatasnamakan jaringan masyarakat penanggungan menggelar aksi penyegelan lokasi penambangan batu di Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jumat (24/3/2017) siang.

Pantauan wartabromo, puluhan aktivis yang berasal dari perwakilan warga desa Wonosunyo, KGSKR​/ GUSDURIAN Pasuruan, PMII Pasuruan, IKAPMII Pasuruan membentangkan spanduk yang bertuliskan “Tempat ini disegel warga” tepat di depan lokasi penambangan.

Koordinator aksi Jauharul lutfi, mengatakan, masyarakat yang berada di daerah sekitar sudah geram dengan aktivitas penambangan tersebut. Pasalnya, Perusahaan tambang yang diketahui dibawah naungan PT Berkat Granite tersebut telah melakukan penambangan dengan cara meledakkan bebatuan setiap saat. Padahal lokasinya berada didekat jalan kampung.

Baca Juga :   Dituding Gegabah Soal MoU Umbulan, Pemkab : Siapa yang Gegabah ?

IMG-20170324-WA0098

Aksi ini dipicu setelah salah seorang warga setempat yang diketahui bernama Ja’i (50) warga Wonosunyo Kecamatan Gempol meninggal dunia setelah terkena pecahan batu yang diledakkan.

“Kita merasa prihatin. Pasalnya akibat aktivitas penambangan ini ada warga yang harus kehilangan nyawanya,” kata Cak Lut, panggilan akrabnya.

Atas peristiwa tersebut, lanjutnya, pihak perusahaan harus segera bertanggung jawap penuh lantaran korban merupakan tulang punggung keluarga.

“Kita menuntut perusahaan untuk segera bertanggung jawab atas kelalaian itu terhadap keluarga korban. Korban mempunyai anak dan istri yang dulu dinafkahi oleh korban. Sekarang siapa yang mau menafkahi,” tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga menuntut agar perusahaan segera menghentikan operasional pertambangan demi kenyamanan warga setempat.

Baca Juga :   Kebakaran Gunung Kunci Bisa Meluas ke Coban Trisula

“Kita juga menuntut pihak perusahaan segera menghentikan operasi pertambangan demi kenyamanan dan ketentraman warga. Saya tidak tahu ya prosedurnya dengan jarak sedemikian dekat ini pihak tambang berani melakukan penambangan dengan cara diledakkan yang dapat membahayakan masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Lutfi juga menyayangkan hingga kini belum ada itikad baik dari pihak perusahaan untuk melayat ke rumah duka sebagai pertanggung jawaban perusahaan.

“Tadi jam 8 sampai jam 9, saya kerumahnya tapi belum ada itikad baik dari perusahaan,” tutupnya. (ros/yog)