Pasuruan Solidarity Team, Komunitas Berbagi Lintas Profesi

2044

“Prinsipnya, kami memang ingin membantu meringankan beban. Sekecil apapun uluran tangan kita, sangat berarti buat mereka,” jelas Niam.

Setali tiga uang. Sulihati, 39, orang tua siswa mengaku cukup terbantu dengan keberadaan komunitas ini. Apalagi, saat ini, sekolah di lingkungan Kota Pasuruan tidak lagi gratis. Ada biaya SPP yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Persoalan ini pula yang menjadi PR bagi komunitas untuk membantu meng-collect dana agar anak-anak yatim tersebut tidak sampai putus sekolah.

Bagi Niam, apa yang dilakukannya bersama rekan-rekannya relawan PST merupakan bagian dari upaya menyiasati kesenjangan sosial di kalangan masyarakat. Sebab, dengan kemampuan pemerintah yang terbatas, sedikit uluran tangan sesama, akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. (*)

Baca Juga :   Kiamat Lokal