Jadi Polemik, Orisinalitas Jawara Lomba Logo City Branding Lumajang Dipertanyakan

3820

Lumajang (WartaBromo.com) – Lomba city branding Lumajang memunculkan polemik. Pasalnya, orisinalitas logo city branding, yang ditetapkan sebagai jawara, dipertanyakan.

Soal ini dilontarkan oleh salah seorang warganet bernama Bayu Candra Setiawan. Melalui akun Facebooknya, Bayu mengungkapkan jika logo city branding Lumajang hasil seleksi lomba, mirip dengan logo buatannya. Karya milik Bayu yakni logo City Branding Pulau Bidadari Jakarta.

“Saya sampaikan di awal, saya tidak berusaha mencari sensasi. Saya hanya ingin mempertanyakan soal orisinalitas logo yang saat ini dipilih yang entah kebetulan atau tidak, cukup dekat secara visual dengan yang pernah saya buat,” jelas Bayu.

Bayu mengungkap, ada beberapa kesamaan yang ada pada logo. Di antaranya pada huruf U, A dan G pada logo Lumajang, dan huruf A dan D pada Logo Bidadari. Meski Ia tidak mendaftarkan logo Bidadari ke HAKI atau memiliki kelegalan, Bayu keberatan jika idenya digunakan untuk kepentingan komersial seperti kompetisi.

Baca Juga :   Warga Resah Banyak Pembeli Ber-Jeriken, Polisi Gerebek SPBU di Sentul

“Saya bisa pastikan huruf yang membentuk kata bidadari saya buat sendiri dari bentuk ellipse yang dipotong setengah,” lanjutnya.

Dikatakan kemudian, Bayu telah mencoba meminta penjelasan kepada berbagai pihak terkait kemiripan logo ini. Di antaranya Pemkab Lumajang melalui akun Instagram resminya, dan Kominfo Lumajang melalui telpon. Namun, jawaban atau respon yang diterimanya terbilang normatif.

“Saya menunggu itikad baiknya untuk menyelesaikan ini dengan cara yang baik pula,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, lomba logo city branding ini digelar pada 9-23 Desember 2019. Lalu pada 24-25 Desember, panitia mengumumkan 6 finalis yang berhasil lolos di tahap presentasi. Pengumuman desain logo terpilih yakni pada 27 Desember 2019.

Baca Juga :   Presiden Jokowi Bakal Resmikan Proyek SPAM Umbulan hingga Berduaan dengan Perangkat Desa, Kades di Nguling Digrebek Warga | Koran Online 22 Maret

Proses penjaringan pemenang ini dipilih oleh dewan juri diantaranya Unsur Profesional dari pelaku desain, industri kreatif dan media. Lalu Pemerintah di antaranya Bupati dan Kominfo. Terakhir sebagai penilai yakni Budayawan.

Sayangnya, saat WartaBromo melakukan konfirmasi kepada Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, melalui selular terkait polemik ini, belum ada balasan.

Dinas terkait pun masih belum memberikan pernyataan resminya. Padahal, logo ini rencananya bakal dilaunching pada 7 Januari mendatang, bahkan secara khusus digandengkan dengan pesta hiburan yang hadirkan penyanyi Didi Kempot. (may/ono)