Cerita Petani Pisang Cavendish Beromset 100 Juta Perbulan

2301

“Penjarangan anakan wajib dilakukan. Kita atur jaraknya, anakan pisang dipangkas dan disisakan satu atau maksimal dua anak saja. Kalau saya biasanya hanya 1 pohon saja. Kalau dua bagus, kita biarkan,” ucapnya.

Lebih lanjut Sidiq mengali tak kesulitan dalam hal penjualan pisang Cavendish. Sebab permintaan dari Malang, Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Probolinggo, Batu dan kota besar di Jawa Timur lainnya, selalu tinggi setiap hari meski sedang pandemi Covid-19.

Tak hanya dari buahnya yang disukai penikmat pisang di Jatim, ia juga bisa mendapatkan keuntungan dari menjual anakan pisang. Dalam satu indukan pohon menurutnya bisa beranak sampai lima pohon. Jadi dua anakan untuk dibesarkan dan tiga sisanya bisa dijual dengan harga yang telah disepakati. Sidiq mengatakan setelah semua pohon panen maka akan ditebang. Namun keuntungannya, di samping pohon induk sudah ada dua anakan yang akan siap dipanen lagi dalam tiga bulan ke depan. Jumlahnya pun dua kali lipat atau sekitar 4.000 pohon anakan dari 2000 pohon indukan di lahan yang sama.

“Jadi ketika induk usia 8 bulan, anaknya di sampingnya itu sudah usia 3 bulanan,” kata dia.

Dari keberhasilannya, Sidiq menyarankan petani yang tertarik menanam pisang cavendish lebih baik belajar terlebih dahulu tentang seluk-beluk pisang ini. Meski perawatannya mudah, namun menanam pisang jenis ini membutuhkan keuletan. Sebab yang dinilai dari pisang ini adalah kebersihan kulit buah.

“Cavendish itu harus bersih, istilahnya jual kulit dulu dan rasa nomer dua,” tutupnya.