Trauma, Ratusan Warga Bantaran DAS Semeru Mengungsi

60

Candipuro (wartabromo.com) – Ratusan warga di bantaran DAS Semeru, memilih mengungsi. Warga masih trauma pasca erupsi 2021 silam. Sehingga begitu terjadi banjir lahar dingin, warga langsung meninggalkan rumah mereka.

Dari data yang berhasil dihimpun petugas Dinas Sosial PPPA per Jumat 7 Juli 2023, Pukul 23.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 493 yang tersebar di beberapa titik pengungsian.

Sejauh ini, Pemkab Lumajang sudah mempersiapkan penanganan bencana dengan baik. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyebut, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah titik pengungsian.

“Lengkap termasuk dapur umumnya juga,” kata Thoriq, Sabtu (08/07/2023).

Terkait dengan bencana lahar dingin kali ini, pemkab menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari. Cuaca ekstrim dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari ini, mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Baca Juga :   KPK Geledah Pondok Bindereh Hasan hingga Penyebab Kecelakaan Fatal di Jalan Tol | Koran Online 5 Nov

Bahkan, terjangan keras material lahar dingin Semeru juga mengakibatkan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga terputus total.

Fokus utama saat ini adalah keselamatan jiwa. Di tengah intensitas hujan yang masih tinggi ini, bupati mengimbau agar warga di tepian sungai untuk mengungsi sampai kondisi dipastikan aman.

“Masyarakat yang ada di tepian lahar kita evakuasi di tempat pengungsian di beberapa balai desa termasuk yang ada di Balai Desa Jarit ini,” ujar Cak Thoriq, sapaan akrabnya.

Pemkab Lumajang, juga terus melakukan asesmen untuk menginventarisir dampak yang ditimbulkan. Akibat bencana alam ini. (lai/may)