Di Balik Guyubnya Warga RW 3 Purutrejo yang Rutin Gelar Upacara Kemerdekaan Saat Agustusan

225
Moh Min Wahyudi atau Cak Domo saat menjadi pembina upacara HUT Kemerdekaan RI

Pasuruan (WartaBromo.com) – Upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 juga dilakukan di kampung-kampung. Termasuk yang dilakukan warga RW 3 Kelurahan Purutrejo Kota Pasuruan.

Menurut Ketua RW 3 Kelurahan Purutrejo, Moh Min Wahyudi, kegiatan upacara ini sejatinya rutin digelar setiap tahun. Bahkan, sudah dilakukan masyarakat RW 3 sejak tahun 2014 lalu.

“Tujuan kami adalah membangkitkan semangat nasionalisme diantara kita. Selain itu, juga memotivasi dan mengapresiasi ide kreatif dan inovatif dari aspirasi masyarakat disini,” ujar Min Wahyudi usai menjadi inspektur upacara saat itu.

Min Wahyudi sendiri memiliki nama panggilan Pak Domo. Tokoh masyarakat yang sudah hampir 10 tahun menjabat sebagai Ketua RW ini berharap momen memperingati HUT RI adalah momen menyatukan semua komponen masyarakat. Dari masyarakat lapisan paling bawah sampai atas.

“Bahkan kaum disabilitas juga kami hadirkan untuk memperingati hari kemerdekaan ini. Mereka juga ikut upacara bendera,” cetusnya.

Cak Domo saat bersama-sama warga RW 3 Kelurahan Purutrejo menghadiri final kejuaraan bola voli antar RT.

Di RW 3 sendiri, lanjut Pak Domo, terdiri dari 9 RT. Dalam upacara tersebut, masing-masing RT mengutus warganya sebanyak 25 orang. Ditambah dengan kru paduan suara sebanyak 20 orang.

Beberapa petugas Banser juga ikut bergabung. Sehingga di lapangan tersebut, tidak kurang dari 400 peserta mengikuti upacara bendera.

Yang menarik, masing-masing peserta upacara mengenakan pakaian adat nusantara. Hampir mengikuti upacara bendera di Istana Negara. Kesan kearaban, guyub-rukun dan mangayubagyo (ikut berbahagia) dirasakan seluruh warga RW 3 Purutrejo.

Sebagai inspektur atau pembina upacara, Min Wahyudi memberikan sambuatnnya agar masyarakat tetap memprtahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga persaudaraan. Merawat Kebhinnekaan dan terus menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena NKRI adalah harga mati.

Pihaknya sejatinya sudah mengundang semua tokoh masyarakat yang berada di Kelurahan Purutrejo. Hal ini agar kekompakan dan keguyuban sebagai warga selalu terjaga. Termasuk juga merangkul kalangan anak muda, Karang Taruna. Para anak muda ini juga banyak membantu ketika RW mengadakan lomba antar RT.

“Kami juga mengadakan beragam lomba. Termasuk lomba bola voli plastik. Suasana pertandingan ramai sekali,” tegasnya.

Pada tahun mendatang atau memasuki 10 tahun, Min Wahyudi atau Pak Domo akan menggelar perayaan kemerdekaan RI dengan nuansa yang lebih meriah lagi. “Kalau warga RW 3 semua kompak. Jadi pada saat kita punya gawe, pasti akan didukung dan disukseskan,” ujarnya bangga. (day/*)