Kasus Kematian DBD di Probolinggo Tertinggi, Kemenkes: Temukan Penderita Sedini Mungkin!

82
Kasus Kematian DBD di Probolinggo Tertinggi, Kemenkes: Temukan Penderita Sedini Mungkin

Kraksaan (WartaBromo.com) – Angka kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo yang mencapai 18 kasus tertinggi di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI meminta deteksi dini penderita.

“Mari kita tuntaskan kasus DBD ini sekarang. Bagaimana kita mendeteksi sebanyak mungkin dan kita harus melakukan pendekatan kepada masyarakat,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, dr Imran Pambudi.

Ajakan itu, dilontarkan oleh dr Imran Pambudi saat hadir pada rapat koordinasi (rakor) pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Senin (9/10/2023). Ia mengungkapkan kondisi kasus DBD di Kabupaten Probolinggo menjadi paling banyak di seluruh Indonesia.

Semua pihak, menurutnya harus terlibat dalam pengendalian DBD. Tidak dapat hanya mengandalkan rumah sakit. Apalagi sebentar lagi musim kemarau akan digantikan musim hujan. Biasanya ketika sudah musim hujan, kasusnya akan meningkat lagi.

Baca Juga :   Koran Online Sepekan 29 Sept 2019: Pembunuh Sales Motor Ditangkap, Sumpah Pocong Hingga Bupati Pasuruan Ambruk di Bromo

“Mari kita tuntaskan kasus DBD ini sekarang. Bagaimana kita mendeteksi sebanyak mungkin dan kita harus melakukan pendekatan kepada masyarakat,” ajak dokter Imran.

Ia mengatakan keterlibatan semua pihak sangat menentukan pengendalian DBD. Karena DBD itu penyebabnya adalah virus. Obatnya adalah daya tahan tubuh.

“Kita harus menemukan penderita DBD sedini mungkin. Gejala DBD tidak spesifik. Kalau ada penduduk yang panas tinggi tiba-tiba, waspada dan harus dibawa ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan testing,” terangnya.

Salah satunya dengan mengendalikan vektor pembawa penyakit, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Caranya dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab pengasapan (fogging) hanya membunuh nyamuk dewasa saja.

“PSN itu yang paling penting. Ini harus membuat sebuah gerakan baik pemerintah maupun masyarakat. Jika ada kasus, puskesmas dan rumah sakit harus sigap memberikan pertolongan,” tandas Imran.

Baca Juga :   Koran Online 3 Sept : Istri di Probolinggo Pukul Suami dengan Alu hingga Tewas hingga Pasangan Kekasih Dibekuk Setelah Gadaikan Minibus Sewaan

Sebagai langkah nyata, Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan membuat surat edaran yang ditujukan kepada semua camat, kepala puskesmas, kepala desa dan semua pihak, agar setiap Jumat dilakukan Gerakan Jumat Pemberantasan Sarang Nyamuk.

“Dengan gerakan ini harapannya kasus DBD bisa berkurang. Ini adalah ikhtiar bagaimana kita bisa mengurangi kasus DBD di Kabupaten Probolinggo. Kalau ini dilakukan terus maka akan menjadi kebiasaan. Semoga ini menjadi semangat dan cambuk kami dalam hal kesehatan,” sebut Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto.

Juga memberi bantuan Abate kepada kecamatan dengan kasus kematian DBD tertinggi. Yakni Kecamatan Gending dengan 4 kasus dan Kecamatan Kraksaan dengan 3 kasus.

“Ada beberapa tempat yang potensi menjadi sarang nyamuk. Ayo kita bersama-sama viralkan dengan membuat gebrakan menyangkut kebersihan berupa pemberantasan sarang nyamuk. Bukan hanya ketika ada kasus, tapi untuk selamanya. Sebab kebersihan itu penting agar kita sehat,” tandasnya. (aly/saw)