Kala Budayawan dan Tokoh Lintas Agama Selamatan untuk Pemilu 2024

167

Pasuruan (WartaBromo.com) – Di tengah riuhnya pesta demokrasi, sejumlah budayawan dan tokoh lintas agama Pasuruan menggelar selamatan Pemilu 2024.

Selamatan tersebut berjudul Pergelaran Kidung Cinta dengan tajuk “Pada Sebuah Ranjang” yang digelar di Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Karangpandan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Rabu (14/02/2024) malam.

Achmad Rosidi, salah satu budayawan yang terlibat mengatakan, selama masa Pemilu 2024 ia melihat para politisi yang berkompetisi berebut kursi kekuasaan, baik presiden maupun legislatif, cukup dinamis. Ada politisi yang benar-benar kompeten, ada yang tidak.

“Hal-hal yang kami anggap jauh dari nilai-nilai kualifikasi mampu kami bungkus dengan selamatan,” ujar Rosidi.

Selamatan, kata Rosidi, untuk ‘menyalamatkan’ dan menambal situasi yang jauh dari nilai-nilai demokratis, jauh dari nilai-nilai nasionalisme, sehingga menuju kepada nilai-nilai yang lebih baik.

Baca Juga :   Pria di Lekok Dibacok Orang Tak Dikenal

Rangkaian acara selamatan tersebut dimulai dengan doa bersama tiga keyakinan, Hindu, aliran kepercayaan, dan Islam.

Setelah itu dilanjutkan penampilan seni seperti tari, kolaborasi musik kontemporer, wayang tradisi, tembang, suluk, bedah lirik lagu ‘Pada Sebuah Ranjang’, hingga penampilan terbang bandhung.

Ilham, pegiat sejarah yang juga terlibat dalam selamatan mengungkapkan, tajuk ‘Pada Sebuah Ranjang’ diambil dari salah satu lagu karya Sujiwotejo.

Ia mendefinisikan ranjang sebagai tanah air dan bangsa. Di atas ranjang itu, kata Ilham, pemimpin-pemimpin bangsa harus bisa memberikan kidungan-kidungan atau pitutur yang baik saat terjadi sebuah pergolakan.

Ilham menyebut, ada tiga elemen penting dalam aktivitas manusia Jawa. Ketiganya adalah sumur, dapur, dan kasur. Sumur, menurut Ilham, didefinisikan sebagai segala bentuk legalitas, legitimasi, regulasi, dan berbagai sumber aturan dasar.

Baca Juga :   Mulai Hari Ini, Pusat Perbelanjaan hingga Rumah Makan Dibatasi Sampai Jam 8 Malam

Dapur didefiniskan sebagai tempat di mana berbagai aturan tersebut diimplementasikan.

“Sementara kasur, atau ranjang seperti di lirik lagu, adalah asal muasal semuanya. Apapun yang kita lakukan, akan kembali ke ranjang. Ngapain kita harus berantem, ujung-ujungnya kita harus menjaga keutuhan dan perdamaian bangsa,” kata Ilham. (tof/**)