Keluarga Tiga Korban Meninggal di Bromo Tak Punya Firasat Musibah

655

perapian BeracunTosari (wartabromo) – Tiga wisatawan Gunung Bromo asal Jakarta Barat meninggal karena menghirup asap perapian kamar penginapan di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari. Keluarga korban mengaku tak memiliki firasat apapun sebelum terjadi musibah.

“Kita memang tujuannya ke Bromo. Tidak ada firasat apa-apa,” ujar Nurali, keluarga korban di kamar mayat RSUD Bangil, Senin (12/8/2013).

Ia menuturkan malam hari sebelum ditemukan meninggal, ketiga korban menyalakan tungku perapian yang ada di ruang tamu untuk mengusir dingin. Namun saat hendak tidur mereka membawa tungku ke dalam kamar agar tidak kedinginan.

“Karena merasa dingin, akhirnya perapian itu dibawa masuk ke kamar,” jelasnya.

Rombongan korban berjumlah tujuh orang. Mereka berasal dari Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.  Mereka menyewa tiga kamar. Tiga korban yang meninggal tidur di satu kamar.

Baca Juga :   Bus versus Truk di Probolinggo, 10 Tewas

Ketiga jenazah korban saat ini masih berada di kamar mayat RSUD Bangil dan sudah divisum. Rencananya jenazah akan diterbangkan ke rumah duka di Jakarta Barat melalui Bandara Juanda.

Tiga wisatawan Gunung Bromo asal Jakarta meninggal dunia dalam kamar yang disewanya diduga karena menghirup asap perapian. Korban merupakan bapak, ibu dan anak  Mereka yakni Madalih (45) dan Masenih (40), serta Ramadhan (5). (fyd/fyd)