Patung ‘Berhala’ Dipindah ke Pasuruan, LSM : Monggo Saja

2746
patung jayandaru pasuruan
Puluhan Ormas Ansor Sidoarjo saat menggelar aksi protes patung di monumen Jayandaru Sidoarjo.

Pasuruan (wartabromo) – Rencana pemindahan Patung monumen Jayandaru Sidoarjo yang dianggap seperti berhala oleh sebagian ormas setempat mendapatkan respon dari sejumlah pihak di Pasuruan salah satunya pegiat LSM asal Pasuruan, Maulana.

Pria yang dikenal dekat dengan kalangan pesantren ini ternyata justru mempersilahkan dengan tangan terbuka rencana pemindahan patung Jayandaru yang berada di alun-alun Sidoarjo tersebut ke wilayah Pasuruan.

Menurutnya, jika saat ini banyak pihak yang mempermasalahkan patung tersebut lantaran bentuknya lalu dianggap haram serta musyrik maka seharusnya boneka milik anak-anak yang menyerupai manusia disingkirkan terlebih dahulu.

“Bagiku yo gak masalah, monggo saja. Wong sejak lama di Pasuruan sudah banyak patung makhluk hidup, patung sapi, patung garuda dan lain-lain,” tegas pria jebolan Pondok Pesantren di Tapaan Kota Pasuruan ini, Kamis (26/2/2015).

Baca Juga :   Korban Banjir Bersih-bersih Rumah

Dijelaskannya, sepengetahuannya dulu pernah ada sebagian ulama yang melarang gambar manusia secara utuh sehingga terjadi perdebatan yang sangat panjang. Namun setelah ada perkembangan foto yang sangat luas perdebatan itu pun hilang dengan sendirinya.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Independen Pemberdayaan Pasuruan ini pun mempersilahkan jika patung Jayandaru dipindahkan dimanapun di wilayah Pasuruan termasuk alun-alun Bangil.

“Dimanapun, Yang jadi masalah kan hanya pada nilai estetikanya. Itu yang paham orang seni,” ungkapnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, patung monumen Jayandaru di Alun-alun Sidoarjo rencananya akan dipindahkan ke Pasuruan. Sejumlah pekerja bangunan yang sedang melakukan pembongkaran patung yang dibuat dari dana CSR perusahaan pengolah hasil laut, PT Sekar Laut Sidoarjo tersebut akan dipindah ke kawasan lapangan golf (finna Golf) milik PT Sekar Laut di Pasuruan.

Baca Juga :   Ada 66 Kasus DBD Sepanjang Bulan Januari di Probolinggo

Keberadaan monumen sempat menggegerkan warga dan puluhan organisasi masyarakat di Sidoarjo. Mereka pun meminta agar patung tersebut dibongkar karena dianggap seperti berhala dan menyalahi nilai-nilai agam islam.

“Patung harus diturunkan, Sidoarjo kota santri tak pantas dikotori patung”, Kata Slamet Budiono Ketua GP Ansor Sidoarjo saat melakukan aksi turun jalan menolak keberadaan patung jayandaru seperti dikutip dari media online lokal di Surabaya. (yog/yog)