Jangan Cuma Mikir Sate Kelinci, Jagung Bakar Tretes Maknyus Dinikmati

4595

Prigen (wartabromo) – Kuliner sate kelinci sudah sangat dikenal dan hampir semua pengunjung yang datang ke kawasan wisata keluarga Tretes, Prigen, akan terbersit menikmatinya. Kepulan asap beraroma sedap dari warung-warung sate di pinggir jalan menggugah selera. Tak ada yang akan menolak menikmati empuknya daging kelinci hot di tengah dingin malam yang menelusup tulang.

Emmm… Namun bagi pengunjung yang anti daging karena masalah kesehatan, bosan menikmati sate kelinci, malas mampir ke warungnya yang sebagian besar antri pembeli atau mungkin kocek tak mencukupi, bisa memilih kuliner lain yang tentunya tak kalah yummy: jagung bakar.

Seperti warung sate kelinci, kedai-kedai kopi yang menyuguhkan jagung bakar juga banyak ditemui. Pengunjung bisa menikmati jagung bakar Tretes sambil menyeruput kopi panas di sepanjang trotoar yang lazim “disewa” pemilik warung untuk para pelanggannya. Hanya perlu menggelar tikar di trotoar dan… jadilah lesehan-lesehan yang nyaman.

Baca Juga :   Lokasi Pilkades Rawan Dijaga 30 Polisi

Pengunjung bisa memilih jagung bakar dalam beragam cita rasa. Ada rasa pedas, manis, asin dan pedas asin manis. Penyajian jagung bakar juga sesuai selera, bisa langsung dinikmati dari bonggolnya atau diirisi seperti makan nasi dari piring-piring plastik mungil.

“Jagung bakar banyak dicari meski ada juga yang cuman ngopi atau makan gorengan. Malam minggu bisa sampai penuh trotoar,” kata Jay, pemilik warung kopi plus jagung bakar plus gorengan di trotoar arah masuk ke Pos Pendakian Arjuno-Welirang, Tretes, Prigen, Selasa (15/12/2015) dini hari.

Kombinasi jagung bakar hangat, nyante ngopi di trotoar diselimuti hawa dingin dengan pemandangan perempuan seksi berseliweran jadi pilihan asyik menikmati malam di Tretes.

Baca Juga :   Bupati Probolinggo: Tak Ada Bantuan Hukum Dua PNS yang Kena OTT Pungli

Tentu saja masih banyak cara lain menikmati suasana malam Tretes yang kata sebagian pengunjung hawa dinginnya tak biasa, “ada manis-asem-asinnya…” (fyd/fyd)