Diduga Lalai Diagnosis, Layanan Medis RS Soedarsono Disoal

2843

Pasuruan (wartabromo.com) – RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan, diduga melakukan tindakan malpraktik terhadap seorang pasien yang terluka akibat tertimpa pecahan pintu kaca. Pasien terancam diamputasi, gara-gara tim medis lalai mendiagnosis sehingga tidak melakukan penyelamatan sebagaimana seharusnya.

Dugaan malpraktik tersebut dialami oleh seorang pasien bernama Busthomi, asal Purwosari Kabupaten Pasuruan.

Dituturkan, kaki kirinya terluka akibat kecelakaan kerja, terkena salah satu pintu kaca kantor, tempatnya bekerja, pada 18 Nopember 2017 silam.

Digambarkan, sekilas luka yang dialami lumayan parah, karena darah segar terus keluar dari luka di kaki kiri tersebut.

Waktu itu ia dilarikan ke IGD RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan dan terbilang langsung mendapat penanganan medis.

Baca Juga :   Kematian Akibat DBD Masih Menghantui Meski Kasusnya Mengalami Penurunan

Penjelasan yang ia terima, lukanya dianggap tidak parah hingga setelah tiga hari dirawat di rumah sakit plat merah ini, Busthomi pun diperbolehkan pulang.

Namun luka sayatan yang dialami bukan malah ada kemajuan, karena kian hari seperti bertambah parah. Selain check up rutin, upaya penyembuhan terus dilakukan, diantaranya ke rumah sakit Medika Pandaan.

Nah, dari dokter di Medika ini, belakangan diketahui bila arteri kaki Bustomi sebelumnya telah robek. Ditegaskan, pada awal-awal terluka sebulan silam, seharusnya sudah dilakukan upaya penyambungan arteri.

“Sampai sebulan darah keluar terus. Kemarin operasi penyambungan arteri di (rumah sakit) Medika bypass Pandaan. Tapi kadung telat. Sudah renggang. Kasep katanya,” ujar Busthomi, Minggu (17/12/2017).

Baca Juga :   64 Petani Probolinggo Adu Tangkas dalam Lomba Balap Traktor, Seru!

Ia pun mengaku heran dan tidak menerima pelayanan medis di RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan kala itu. Pasalnya, tim medis tidak mendiagnosa secara serius luka yang dialaminya, sehingga hanya melakukan jahitan seperti pada luka biasa lainnya.

“Aku masih nggak terima. Kenapa bisa disepelekan. Ketika ada pendarahan hanya dijahit. Kemarin, kakak saya coba tanya ke dokter bedah disini (RS Medika), kalau arteri robek itu dampaknya buruk. Kemungkinan kalau sampai membusuk parah, tindakannya amputasi. Atau kalau sampai pendarahan parah bisa kaitan dengan nyawa. Kenapa diagnosa Purut (RSUD R Soedarsono) ndak sejauh itu,” sesalnya. (ono/ono)