Pemkab Probolinggo Ancam Cabut Ijin Pangkalan Elpiji Nakal

1723

Probolinggo (wartabromo.com) – Kelangkaan stok elpiji 3 Kg kerap terjadi menjelang bulan Ramadhan. Pemkab Probolinggo ancam mengambil langkah tegas jika ada pangkalan dan agen yang nakal.

Saat Ramadhan warga Kabupaten Probolinggo sering kali kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi itu. Kalaupun ada, harganya lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Tidak terkontrolnya harga elpiji yang dibungkus tabung berwarna hijau tersebut disinyalir ulah sebagian agen dan pangkalan Elpiji

Sebab, pasokan dari 3 Stasiun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang berada di Desa Banyeman, Kecamatan Tongas, Desa Jorongan, Kecamatan Leces; dan Desa Bulang, Kecamatan Gending, lancar. Sementara kebutuhan elpiji warga Kabupaten Probolinggo sebanyak 90 ton per hari.

Baca Juga :   Ada Mobailing Bagi Pemudik yang Melintas di Pasuruan, Apa itu?

“Kalau dari kami pasokan tetap lancar pada Ramadhan nanti. Namun, kami mohon bantuan Pemkab Probolinggo sebagai unsur pengawasan dalam pendistribusian elpiji 3 kilogram ini, agar nantinya tidak ada masalah di tingkat pengecer dan konsumen,” ujar Abdul Khalik, selaku kepala administrasi SPBE Bulang, Rabu (16/5/2018).

Terkait hal Itu, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Probolinggo, Santoso, mengakui kemungkinan adanya kelangkaan stok elpiji 3 kg. Selain Itu, juga dimungkinkan adanya variasi harga yang diterima konsumen.

“Setelah sidak Ke SPBE beberapa waktu lalu, kami juga akan melakukan sidak ke agen dan pangkalan elpiji ini. Jika ditemukan ada oknum yang nakal maka kami tidak akan segan-segan mengusulkan ke Pertamina untuk mencabut ijin usahanya,” tegas Santoso.

Baca Juga :   Bantaran Sungai Kedunglarangan di Bangil Sangat Kumuh

Langkah antisipasi yang dilakukan Pemkab Probolinggo adalah berkoordinasi dengan Pertamina untuk meminta tambahan kuota. Yakni penambahan sebesar 15 persen dari kebutuhan normal. Jika dikalkulasi, Pemkab akan mengajukan tambahan ke Pertamina sebanyak 13,5 ton per hari. Artinya ada 103,5 ton elpiji bersubsidi beredar di Kabupaten Probolinggo setiap harinya pada Ramadhan.

“Saat ini masih normal. Tetapi kita sudah antisipasi dengan berencana meminta pasokan tambahan kepada pertamina agar tidak terjadi kelangkaan. Karena dimungkinkan adanya peningkatan aktivitas warga,” ujar mantan Kepala Kantor Perpustakaan itu. (cho/saw)