Mendikbud Akan ke Probolinggo, Diduga Terkait Pawai Kemerdekaan

1095

Probolinggo (wartabromo.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy dijadwalkan berkunjung ke Kota Probolinggo pada hari ini, Minggu (19/8/2018). Kedatangannya ke Kota Mangga ini diduga terkait pawai bercadar hebohkan jagat maya.

Informasi terkait kunjungan Mendikbud itu disampaikan oleh Ps. Paur Humas Subbag Humas Polresta Probolinggo, Bripka. Choirul Anwarsyah di grup WA ‘wartawan polresta’. “Informasi nanti jam 14.00 Wib Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) akan datang ke Polres Probolinggo Kota. monggo kl temen2 mau bergabung,” tulisnya.

Irul, panggilan akrabnya, mengaku tidak tahu pasti agenda kunjungan Mendikbud ke Mapolresta. Namun, diduga kunjungan itu berkaitan dengan karnaval pawai budaya TK dan PAUD dalam rangka perayaan Kemerdekaan RI ke-73. Dimana karnaval itu menjadi sorotan publik dikarenakan ada salah satu peserta, yakni TK Kartika V-69, berkostum serba hitam ala teroris bercadar dan memanggul replika senjata api.

Baca Juga :   M. Lutfianto, Terduga Teroris Asal Probolinggo Meninggal

Sebab, Mendikbud dijadwalkan bertemu dengan Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal. Selain itu, suksesor Anis Baswedan ini, juga akan bertemu Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahrag (Disdikpora) Kota Probolinggo, Muhammad Maskur. “Tidak tahu secara pasti agendanya. Tapi A1 (valid, red) datang,” ujar Irul.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, karnaval pawai budaya TK dan PAUD dalam rangka perayaan Kemerdekaan RI ke-73, pada Sabtu (18/8/2018) menjadi sorotan publik. Hal itu terjadi setelah foto dan video anak TK Kartika V-69, berkostum serba hitam ala teroris bercadar dan memanggul replika senjata api, tersebar di media sosial.
Sejumlah pihak, seperti Kepala TK Kartika V-69, Hartatik; Ketua pelaksana pawai budaya TK dan PAUD, Supini; Kadisdikpora Muhammad Maskur; dan Dandim 0820 Probolinggo, Kolonel (Kav) Depri Rio Saransi telah mengklarifikasi kasus itu.

Baca Juga :   246 Polisi Amankan Pawai Hari Jadi Kabupaten Pasuruan

Mereka juga minta maaf karena hal itu bukan sebuah kesengajaan untuk menanamkan radikalisme. Namun, hanya memanfaatkan properti milik sekolah demi menghemat anggaran. (fng/saw)