Rencana Pemasangan Pipa Gas Ditolak Warga

550
Foto : Ilustrasi/tender indonesia.com

Pasuruan (wartabromo) – Munculnya kabar tentang rencana pemasangan pipa gas oleh PT Green Energy Power yang akan melintasi lahan di wilayah Lekok dan Pusat Latihan Tempur (Putlatpur) TNI AL di Grati, Pasuruan mematik reaksi warga.

Sejumlah kalangan ulama dan perwakilan Forum Komunikasi Santri Pasuruan serta koalisi LSM menolak dengan tegas rencana pemasangan pipa gas oleh pihak swasta tersebut dan menuntut agar pihak pemerintah daerah tak memberikan ijin kepada PT Green Energy Power untuk melakukan pemasangan pipa gas di lahan yang masih dalam sengketa itu.

Pipa gas sejauh 9,1 kilo meter itu akan ditanam di lahan yang masih dalam sengketa dari arah bibir pantai lekok hingga ke jalan raya.

Menurutnya, saat ini keberadaan PT Green Energy Power yang berencana melakukan pemasangan pipa gas tersebut dianggap tidak akan menguntungkan bagi peningkatan Pendapatan asli daerah dan lebih cenderung menguntungkan satu pihak saja.

“Masyarakat dan para santri tidak menghendaki pembangunan pipa gas tersebut,” ujar Abdullah Fakih, Ketua Forum Santri Kabupaten Pasuruan, Selasa (26/6/2012).

Dijelaskannya, sebagai bentuk penolakan pada bulan Mei lalu pihaknya telah menyampaikan aspirasi warga pada Panglima Armada Timur (Pangarmatim). Warga berharap, agar TNI AL tidak mudah memberikan ijin pembangunan pipa gas kepada PT Green Energy Power.

Sementara itu, juru bicara Koalisi Organisasi Non Pemerintah (Kornop) Kabupaten Pasuruan, Suryono Pane, mengatakan, pembangunan pipa gas bisa dilakukan selama memberikan kontribusi PAD kepada Pemkab Pasuruan. Karenanya, ia mendesak agar pelaksanaan proyek pipa gas bisa diberikan kepada Perusda Pemkab Pasuruan yakni PT Pasuruan Migas.

“Bupati Pasuruan kami minta tidak memberikan izin kepada perusahaan swasta ( PT green Energy Power, red)untuk mengambil alih pemasangan pipa gas tersebut,” kata Suryono.

Berdasarkan data yang dikutip wartabromo dari tender-indonesia.com, PT Santos Indonesia akan memasok gas sebesar 5 juta kaki kubik per hari untuk bahan bakar gas (BBG).  Pasokan gas ini berasal dari Lapangan Peluang,  Blok Madura Offshore,  Jawa Timur yang diperkirakan berkapasitas produksi 25 juta kaki kubik per hari.

Salah satu lokasi di Lapangan Oyong yang menghasilkan 30 mmscfd sudah dialirkan ke PLTGU Grati milik PT Indonesia Power.  Sementara, pasokan gas dari Lapangan Wortel sebanyak 50 mmscfd,  sebagian dialirkan ke PLTGU Grati 30 mmscfd,  PT Sampang Mandiri Perkasa (BUMD Sampang) 17 mmscfd,  dan PT Pasuruan Migas (BUMD Pasuruan) 3 mmscfd. (fyd/yog)