Banjir pada Selasa (26/11) yang merendam puluhan desa dan kelurahan mungkin hanya permulaan. Banjir kali ini akibat luapan sungai-sungai kecil yang tidak sanggup menampung air hujan. Entah berapa ribu lagi rumah yang akan terendam banjir jika sungai-sungai besar seperti Kedunglarangan, Rejoso, Welang, Wrati belum ‘unjuk gigi’.
Penulis yang terbiasa melakukan peliputan peristiwa banjir sangat tahu betul warga sudah jenuh dan muak dengan banjir tahunan yang mereka alami. Mereka tidak butuh retorika, janji-janji apalagi kegiatan penanggulangan bencanan yang hanya berorientasi pada pencitraan diri atau instansi.
Yang mereka butuhkan adalah perhatian dan kasih sayang dari pemimpinnya. Yang dibutuhkan warga adalah kepastian bahwa esok, tahun depan, tidak ada banjir lagi.
Jauh di lubuk hati mereka menjerit: “Kapankah kami bebas dari banjir?”
(fyd/fyd)