5 Hari Ditahan di Medaeng, Diabetes Mantan Wali Kota Probolinggo Kambuh

908

Mayangan (wartabromo) – Dengan alasan Diabetes tinggi, penahanan mantan Wali Kota Probolinggo dua periode, HM Buchori ditangguhkan. Suami dari Wali Kota Rukmini itu keluar setelah penangguhan penahanan yang diajukan, diterima tim penuntut umum.

Menurut Andi Firasadi selaku penasihat hukum HM. Buchori, kliennya keluar dari rumah tahanan (rutan) Medaeng, Kabupaten Sidoarjo, pada Senin (15/8/2016) malam. “Penahanannya ditangguhkan karena adanya permohonan penangguhan dari kami dan penjamin penangguhan dari istrinya (yang juga walikota, Red),”ujar Andi Firasadi, Selasa (16/8/2016).

Pengacara asal Surabaya itu menyebutkan, kliennya sakit dan memerlukan perawatan rutin. Kliennya saat ini berada di salah satu ruang perawatan RSUD dr Moh Saleh, karena penyakit diabetesnya tinggi. “Beliau mendapat suntik insuline saja masih 350. Kalau tidak, bisa sampai 600,”jelasnya kepada wartabromo.com.

Baca Juga :   Langganan Banjir, Wali Kota Pasuruan: Silakan Diberitakan, Wong Kenyataan Kok

Menurutnya, pengajuan disampaikan Senin (15/8/2016) lewat Kejaksaan Negeri (Kejari) Probolinggo. Pihaknya baru mendapat kepastian sekitar pukul 21.00 WIB. Buchori keluar dari Medaeng pukul 22.30, kemudian diantar ke RSUD. “Klien kami menginap di Medaeng sekira lima hari,” imbuhnya.

Andi menambahkan, selain ada jaminan dari istri, HM Buchori juga wajib lapor ke Kejari Probolinggo setiap Rabu. Kemudian ia juga harus bersedia dipanggil sewaktu-waktu untuk kepentingan perkara.
Diketahui, HM Buchori ditahan di rutan kelas 1 Surabaya di Medaeng, Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (11/8/2016) malam karena kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun 2009 senilai Rp 15,9 Miliar.

Buchori yang kini dirawat di Ruang Kemuning, RSUD dr Moh Saleh, Kota Probolinggo, mendapat kunjungan dari istri Rukmini, Selasa pagi.

Baca Juga :   5 Penjudi Diciduk, Bilang ke Petugas 'Isi Waktu Luang'

Selain itu, ada Sekda Johny Haryanto, Pimpinan DPRD Agus Rudiyanto Ghaffur, Muchlas Kurniawan, dan Zulfikar Imawan. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Agus Hartadi, dan Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata (Dispobpar) Agus Efendi juga tampak di lokasi. (saw/fyd)