Yatim, Janda dan Pilkades: Refleksi Santunan Anak Yatim 10 Muharrom

1087

Tapi ngomong-ngomong, memangnya Firman Muratdho nyawer berapa kepada anak-anak yatim itu? Ia hanya guru swasta, jadi tak bisa memberi secara materi karena rokok saja ia ngebon ke warung sebelum berangkat menjadi MC. Ia kan pejuang kemanusiaan, sudah banyak yang ia berikan kepada calon penerus bangsa di sekolah sana. Buktinya ia telah bertahun-tahun menjadi pahlawan bagi bangsa hingga menjadi pecundang bagi keluarga.

Malam ini Firman tak ikut nyawer, sebab sudah lama ia menggratiskan cukur rambut di lapaknya bagi anak-anak yatim, terutama jika anak yatim itu punya ibu janda muda nan bohai.

“Sayang sekali, kita hanya memperhatikan anak yatim setahun sekali. Hanya malam 10 Suro begini. Selebihnya biarlah Gusti Allah yang menyantuni mereka,” bisik Gus Hafidz di samping panggung.

Baca Juga :   Antisipasi Longsor, Tiga Desa di Kecamatan Tosari Dibangun Penahan Tebing

Oleh Abdur Rozaq