Mempertanyakan Penilaian Kota Layak Anak

2950

Salah satu indikator KLA lainnya yakni terdapat tempat kawasan bebas rokok. Coba dibayangkan, begitu indahnya bilamana beberapa taman publik bebas dari asap rokok. Anak-anak, tentunya dapat bermain bebas di sana tanpa harus khawatir menghirup asap rokok (menjadi perokok pasif). Faktanya, bayangan itu semu karena kawasan fasilitas publik belum banyak tersedia ruangan bebas rokok.

Sebut saja Alun-Alun Kota Pasuruan, GOR Kota Pasuruan, Alun-Alun Bangil, Taman Hayati Kota Pasuruan, dan ruang publik yang lain. Padahal, tempat tersebut menjadi sarana bermain anak-anak dan di setiap hari libur banyak pengunjungnya. Hanya saja, di tempat-tempat tersebut masih banyak dijumpai orang merokok. Karena memang oleh pemerintah daerah tidak ditetapkan sebagai kawasan tanpa asap rokok dan juga tidak disediakan ruang khusus merokok. Orang bebas merokok di mana saja. Ini sungguh membahayakan bagi anak.

Baca Juga :   Tren Ujian Sekolah Berbasis Android, Antara Kemajuan dan Krisis Identitas

Tidak hanya itu, salah satu yang menjadi indikator KLA adalah tersedianya lembaga konsultasi bagi orang tua/keluarga. Lembaga ini fungsinya menyediakan layanan pengasuhan dan perawatan anak. Namun, sepanjang sepengetahuan selama ini, khususnya di Kota Pasuruan tidak ada lembaga konsultasi bagi orang tua/keluarga yang menyediakan layanan pengasuhan dan perawatan anak. Jikapun ada, maka keberadaan lembaga ini kurang diketahui oleh masyarakat sehingga tidak pernah dimanfaatkan fungsinya. ke halaman 2

Pastinya, kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana proses dan kerja Kementerian PPPA melakukan penilaian kota/kabupaten layak anak. Namun, kota/kabupaten yang telah mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak, khususnya wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan diharapkan lebih memperhatikan kenyamanan anak-anak dalam tumbuh dan berkembang.

Baca Juga :   Bupati Pasuruan Ingatkan Tantangan Besar Jadi Kabupaten Layak Anak

Satu contoh konkret misalnya saja sediakan jalur khusus sepeda kayuh, sehingga anak-anak yang berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda dapat merasakan kenyamanan dan terjamin keselamatannya. Kemudian, berilah akses trotoar yang nyaman untuk pejalan kaki. Sebab, trotoar yang besar akan membuat anak-anak nyaman dalam berjalan, apalagi ketika sedang berjalan-jalan dengan keluarganya. Pemerintah harus memperbanyak tempat bermain yang nyaman dan tidak ada asap rokok agar dapat membuat anak-anak nyaman untuk bermain. Itu hanya salah satu contoh kecil saja.

Penghargaan bukanlah akhir dari tujuan. Tentu jika bermimpi menjadi Kota Layak Anak sejati maka orientasi pembangunan dan kebijakan juga harus mendasari pada kepentingan dan kebutuhan anak. Mereka adalah calon generasi pemimpin bangsa selanjutnya. Maka, kita semua bertanggungjawab untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan mereka untuk menjadi generasi yang beradab. Tidak menjadi generasi kaleng-kaleng, tetapi generasi yang tangguh menghadapi kerasnya zaman. (*)

Baca Juga :   Seberapa Penting Melindungi Data Pribadi?

________

*Perempuan dan Calon Ibu
Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pasuruan