Jatuh dari Sepeda Pancal, Perempuan Probolinggo Dikira Covid-19

2052

Leces (wartabromo.com) – Pengguna jalan lintas selatan Probolinggo-Lumajang dibuat geger pada Senin, 4 Mei 2020. Seorang perempuan muda tiba-tiba jatuh dari atas sepeda pancal dan tergeletak di tengah jalan. Dikira korban Covid-19, warga tak berani menolong.

Informasi yang diterima wartabromo.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, wanita yang diketahui bernama Sumiana (36), warga Jalan Juanda nomor 57 Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, mengayuh sepeda pancal warna kuning. Setibanya di depan Masjid Jamik Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, ia terjatuh.

Peristiwa tersebut membuat pengendara lainnya terkejut. Namun, tak ada warga yang berani menolongnya. Warga hanya menonton dari kejauhan. Karena dikira menderita Covid-19 yang kini mewabah di Kabupaten / Kota Probolinggo.

Baca Juga :   Pencurian Motor Kembali Terjadi di Genggong

“Bukan laka lantas, begitu anggota datang kami menghubungi petugas medis untuk ditangani lebih lanjut,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo, IPDA I Nyoman Harayasa.

Petugas dari Puskesmas Leces pun mendatangi lokasi dengan memakai APD lengkap. Kemudian mengevakuasi korban ke Puskesmas untuk mendapat perawatan medis.

“Sudah ditangani petugas medis. Bukan Covid-19, dari informasi yang kami terima ada penyakit bawaan,” kata Camat Leces, Suatmadi.

Salah satu tetangga Sumiana, mengaku kaget. Lantaran mendapat informasi dari wa grup, jika Sumiana ditemukan pingsan di tengah jalan. Bahkan oleh warga setempat, disangka penderita covid-19. Informasi itu, diterima sekitar pukul 09.50 WIB.

“Kalau kumat kadang memang suka pingsan, tidak peduli ada dimana, jadi bukan covid-19,” terang tetangga Sumiana, Sri.

Baca Juga :   Mulai Ustadz Dihajar dengan Arit saat Ngaji, hingga Ojek Pangkalan Sambat ke Dewan | Koran Online 1 Nov

Saat ditemukan pingsan di Leces, Ana, panggilan Sumiana, memang sedang bermain ke daerah tersebut. Tepatnya ke rumah salah satu kerabat dekat almarhum ayahnya. Biasanya yang bersangkutan ke Leces, menggunakan sepeda pancal kuning miliknya.

“Sering memang kesana. Kadang juga dia pergi ke Kraksaan seorang diri. Tapi tidak naik sepeda, naik angkot,” imbuh Sri.

Sehari-hari, Ana berjualan keripik peyek, bersama ibunya, Tutik Ribut Lestari. Keduanya tinggal di sebuah kontrakan. Namun karena masih pandemi covid-19, pingsannya Ana membuat geger warga. Yang bersangkutan sampai dievakuasi ke Puskesmas Leces. Sampai berita ini ditulis, Ana bersama ibunya, masih berada di Puskesmas Leces. (lai/saw)