Hore, Nakes Kota Probolinggo Dapat Insentif

840

Probolinggo (wartabromo.com) – Pemerintah Kota Probolinggo mencairkan insentif kepada tenaga kesehatan (nakes) dan petugas Covid-19 RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo. Jumlahnya hampir Rp1 miliar untuk puluhan penerima.

Plt. Direktur RSUD Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah mengatakan insentif itu diberikan kepada pegawai yang tidak mendapat insentif dari pemerintah pusat. Pemkot Probolinggo memang menganggarkan dana insentif bagi mereka.

“Bertujuan untuk meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan penunjang lainnya pada RSUD dr. Mohamad Saleh dalam rangka peningkatan percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Probolinggo,” terang dokter Abraar pada Senin, 7 Desember 2020.

Anggaran yang disediakan yakni sebesar Rp945 juta. Diberikan kepada 94 orang untuk periode Maret hingga Desember 2020. Kebetulan, dana tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin di ruang pertemuan Edelweis RSUD dr Moh Saleh.

Baca Juga :   Pengemudi Teler Sabu hingga Tabrak Pohon Ternyata Kurir

Mereka yang mendapatkan insentif kali ini terdiri dari 2 orang dokter spesialis radiologi; 5 orang manajemen pelayan pasien (MPP); 2 petugas pencegahan pengendalian infeksi (PPI); 3 petugas farmasi; dan 13 staf administrasi.

Kemudian 1 orang petugas screaning; 11 orang petugas transforter; 17 orang petugas cleaning service; 12 orang satpam; 12 petugas laundry; 5 petugas kamar jenazah; dan 11 orang sopir ambulans.

Wali Kota Probolinggo berharap mereka yang mendapat insentif betul-betul berjuang mengedukasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Direktur RSUD dr. Mohamad Saleh beserta jajarannya juga diminta untuk terus siaga.

“Saya mengimbau kepada tenaga medis untuk betul-betul berjuang mengedukasi masyarakat tanpa henti dan tanpa lelah. Melakukan langkah-langkah dan upaya-upaya penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo bisa terkendali,” kata Hadi Zainal Abidin.

Baca Juga :   Puluhan Kendaraan Dicegat di 3 Titik Penyekatan Mudik Probolinggo

Menurutnya, pemerintah telah melakukan upaya maksimal, mengajak masyarakat waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Namun, upaya itu tak berhasil jika tanpa kesadaran dari masyarakat untuk kesehatan diri sendiri.

Bila prokes diabaikan tidak menutup kemungkinan penambahan pasien positif terus bertambah di Kota Probolinggo.
“Kalau kita tidak peduli dengan diri sendiri, sama halnya tidak peduli dengan lingkungan kita. Ayo kita kedepankan protokol kesehatan,” seru Wali Kota Probolinggo. (lai/saw)