Forum Kerukunan Umat Beragama Gelar Mediasi Terkait Kejadian di Lumbang

1156

Pasuruan (WartaBromo.com) – Peristiwa perundungan yang terjadi di Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan beberapa waktu lalu berakhir damai. Ini setelah kedua pihak melakukan mediasi.

Mediasi dilaksanakan di Kantor Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan pada Selasa (28/12/2021) siang.

Acara tersebut dihadiri oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pasuruan, pihak desa dan kecamatan, perwakilan warga, serta keluarga Samuel yang dalam hal ini menjadi sasaran dugaan perundungan.

Tak hanya itu, Kapolres Pasuruan, AKBP Erick Frendriz, dan Dandim 0819 Letkol Inf. Nyarman juga terlihat hadir dalam proses mediasi ini.

Proses mediasi yang dilaksanakan pukul 10.00 WIB dan baru selesai pukul 14.00 WIB. Tak lama setelah itu Ketua FKUB Kabupaten Pasuruan, Saiful Anam mengatakan, bahwa perselisihan  sudah selesai.

Baca Juga :   Tangis Bayi Perempuan di Kuburan Gegerkan Warga Lumbang

“Semuanya sudah saling memohon maaf dan saling memaafkan. Sejak hari ini dan berikutnya keduanya akan saling komunikasi dan koordinasi bila ada hal-hal yang akan dilakukan bersama-sama,” kata Saiful.

Sementara itu anggota FKUB lainnya, Purwanto menambahkan, kejadian kemarin bermula dari kesalahpahaman dan sekarang berakhir dengan baik-baik.

“Masalah sudah selesai. Nanti saya akan lebih banyak berkoordinasi dengan keluarga Pak Samuel. Semua sudah klir,” ujar Purwanto.

Sebagaimana diketahui, sebuah video memperlihatkan perundungan yang dilakukan sejumlah warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan viral di media sosial.

Camat Lumbang, Purwo membeberkan, kejadian bermula ketika rombongan yang bertamu ke rumah temannya di Desa Wonorejo. Rombongan itu mengaku hendak berbagi bingkisan kepada temannya dan anak-anak kecil.

Baca Juga :   Diterjang Angin, Belasan Rumah dan Kandang di Lumbang Rusak

Akan tetapi rombongan tersebut, kata Purwo, tidak memberitahukan kegiatannya lebih dulu ke pihak desa. Menurutnya, kemungkinan setelah itu beredar kabar bahwa rombongan tersebut hendak merayakan Natal di sana yang kemudian disambut penolakan dari warga.

“Jadi itu salah persepsi. Salah paham. Tidak ada pemukulan dan lainnya,” kata Purwo. (tof/yog)

Catatan Redaksi : Sebelumnya disebutkan jika rombongan tersebut berasal dari Surabaya namun belakangan diketahui jika rombongan tersebut berasal dari Kota Pasuruan.