Serunya Dolanan Tradisional saat Libur Tahun Baru

1194

Krejengan (WartaBromo.com) – Euforia tahun baru lumrahnya dirayakan dengan plesir ke objek wisata. Berbeda dengan kebanyakan, anak-anak Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo malah main (dolanan) tradisional di kampung halaman.

Berbekal alat-alat sederhana dari bahan bambu, batu, dan sarung, sejumlah anak berkumpul di halaman rumah warga di Dusun Lamur. Ada juga gedebog (batang) pisang yang sudah dipotong-potong. Dengan cekatan mereka kemudian membentuk pola.

Ada beberapa permainan tradisional yang dimainkan oleh bocah-bocah yang tergabung dalam Sanggar Belajar Sejati itu. Di antaranya Uncal (lempar) Sarung, Balang Watu, Balap Sarung, Wenga, Bakiak Panjang, Damparan, dan Kelompen Batok.

Gelak tawa nan ceria mewarnai permainan nusantara tersebut. Silih berganti dalam permainan yang dibagi dalam dua sesi berdurasi sekitar dua jam.

Baca Juga :   Mendengar Tawa Ceria Bocah, Dolanan di Saung Bapetra Pandaan

“Asyik, Mas, merayakan tahun baru di desa sendiri ternyata seru juga,” tutur Lia dengan keringat mengucur usai bermain balap sarung.

Khairul Umam selaku penggerak Sanggar Belajar Sejati menyebut, tahun baru adalah momentum yang tepat untuk mengenalkan dolanan tradisional.

Selain liburan sekolah, juga bertepatan dengan pemberlakuan PPKM level 2 di Kabupaten Probolinggo. Upaya mencegah penyebaran Covid-19 pada anak-anak yang belum mendapat vaksinasi.

“Momentum itu, kami kira tepat untuk menyelenggarakan kegiatan semacam ini. Daripada keluyuran di luar, lebih baik dolanan saja di sini (kampung halaman), toh sama-sama menghibur. Kesehatan mereka juga terjaga,” kata PC GP Ansor Kota Kraksaan itu.

Ia mengatakan dolanan tradisional merupakan kegiatan kolaborasi antar Sanggar Belajar Sejat dengan komunitas Ndonesa (Negeri Dolanan Anak Desa). Terinspirasi dari kegiatan Elingpiade di Sidoarjo yang diselenggarakan oleh komunitas Kampung Lali Gadget.S ehingga ia nekat menyelenggarakan kegiatan serupa.

Baca Juga :   Mencoba Lebih Rekat, Polisi di Pasuruan Ajak Warga Lomba Permainan Tradisional

“Jujur ini baru pertama kali kami lakukan. Mengenal dolanan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh anak-anak, karena terpengaruh dengan kecanggihan gawai. Padahal banyak sisi positif yang diambil dari dolanan itu,” tandas penggagas Ndonesa itu. (saw/asd)