Belasan Sapi di Lumbang Mati Terkena Wabah PMK, Produksi Susu Perah Anjlok

905

Pasuruan (WartaBromo.com) – Belasan sapi di Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, mendadak mati dengan gejala mirip penyakit mulut dan kuku. Produksi susu perah warga pun terganggu.

Salah satu peternak setempat, Ersan Susanto mengatakan, hampir semua warga Desa Panditan mengandalkan pendapatan sehari-hari dari memerah susu.

“Jumlah KK di Panditan sekitar 2.150. Tiap KK paling tidak punya 2 sampai 3 ekor sapi. Semua mengandalkan dari susu. Jarang ada yang dari pertanian,” kata Ersan.

Setiap hari warga bisa memerah susu dua kali, pagi dan sore. Beberapa warga ada yang setiap hari bisa memerah susu hingga 110 liter.

Ersan sendiri, dengan puluhan sapi yang ia miliki, dalam sehari bisa menghasilkan 50 liter susu. Harga per liter susu sebesar Rp6.000.

Baca Juga :   Wabah PMK Merebak, Pasar Hewan di Kabupaten Pasuruan Ditutup

“Sekarang anjlok. Paling 5 liter. Dikasihkan ke anaknya aja tidak cukup,” ujar Ersan.

Anjloknya produksi susu di Panditan ini akibat banyaknya sapi yang sakit. Sapi-sapi yang sakit itu tidak mau makan apapun, sehingga tidak menghasilkan susu.

Sapi milik Ersan sendiri sudah ada 17 ekor yang sakit. Bahkan hingga Jumat (03/05/2022) lalu, Ersan mencatat sudah ada 11 sapi warga yang mati.

Sementara itu Sekretaris Desa Panditan, Ngatiman mengatakan, pihak desa telah melaporkan kejadian ini ke Pemkab Pasuruan. Beberapa waktu yang lalu, pemkab juga disebutnya telah menurunkan dokter hewan untuk mengecek kondisi ternak warga.

“Kemarin sudah ada dokter yang ngecek. Ada yang disuntik juga,” kata Ngatiman. (tof/asd)