Kemarau Panjang, Petani Anggrek Rejoso Kalang Kabut

101
Kemarau Panjang, Petani Anggrek Rejoso Kalang Kabut

Rejoso (WartaBromo.com) – Kemarau panjang masih terjadi di sejumlah wilayah di Pasuruan, Jawa Timur. Kali ini, petani anggrek di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan kebingungan hadapi kemarau panjang atau panas ekstrem.

Hudan Dardiri, petani anggrek asal Desa Sadengrejo itu mengatakan, kemarau panjang membuat sejumlah tanaman anggrek di tiga greenhouse yang dimiliki Bumdes Sadengrejo ikut terdampak. Kondisi itu terjadi sejak bulan Juli 2023 hingga saat ini.

Sebanyak 1000 botol anggrek kecil di greenhouse itu juga mati karena kondisi suhu yang terlalu panas. “1000 botol anggrek itu mati, bahkan paranet itu juga rusak meleleh kepanasan,” kata Hudan, Jumat (27/10/2023).

Dapatkan bibit anggrek murah di sini.

Menurutnya, harga anggrek kecil per botol yakni Rp50 ribu. Setiap bulan greenhouse Sadengrejo bisa mengirim 3000-4000 botol ke sejumlah daerah di Jatim, seperti Malang dan Batu.

Baca Juga :   Pengungkapan Misteri Miras Oplosan hingga Kebijakan Merias Wajah Alun-alun | Koran Online 7 Jun

“1000 botol kan sama dengan Rp 50 juta. Sekarang per bulan saja hanya bisa kirim 1000 botol aja,” jelasnya.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi tanaman anggrek banyak yang mati. Mulai dari menambah waktu penyiraman tanaman hingga tambal sulam paranet yang rusak.

“Semoga kemarau segera berakhir, biar kembali normal,” tuturnya. (don/may)