Midnight Tour Bikin Okupansi Hotel di Bromo Anjlok

206

Probolinggo (WartaBromo.com) – Okupansi hotel di kawasan wisata Bromo Probolinggo anjlok pada libur Nataru (natal dan tahun baru) kali ini. Paket wisata Bromo Midnight Tour diyakini sebagai biang keladinya.

Sepekan jelang Nataru, akuntansi hotel di kawasan Bromo mengalami penurunan signifikan. Bahkan dibawah 50 persen. “Jauh di bawah rata-rata tahun-tahun sebelumnya,” ujar Ketua BPC PHRI Kabupaten Probolinggo, Djamaludin Digdoyo, Selasa (19/12/2023).

“Kalau dilihat Bromo memang rame, puluhan bis yang datang, jip-jip hilir mudik. Tapi mereka tidak menginap di hotel,” lanjut pemilik Hotel Yoschi itu.

Pakde Yoyok, panggilan akrab Djamaludin Digdoyo, menjelaskan ada beberapa faktor menjadi penyebab penurunan tersebut. Salah satu faktornya adalah perbaikan infrastruktur jalan di sekitar Bromo. Membuat wisatawan cenderung berkunjung hanya sehari atau pada malam hari.

Baca Juga :   Relawan Ganti Poster Hasan-Zulmi dengan Permohonan Maaf

Contohnya, wisatawan dari Malang berangkat tengah malam. Begitu juga yang dari Surabaya, mereka berangkat jam 3 pagi. Hal yang sama juga berlaku bagi wisatawan yang berangkat dari Kota Probolinggo.

Dari titik tolak, wisatawan langsung menuju lokasi kunjungan, semisal menikmati sunrise di Penanjakan 1. Setelah itu, mereka turun ke lautan pasir, menuju kawah Bromo. Lepas itu, turis menikmati keindahan savana dan bukit Teletubbies.

“Dan setelah itu pulang. Ya midnight tour (kunjungan malan) dan one day visit (kunjungan sehari). Itu yang tengah tren sekarang. Perbaikan jalan membuat wisatawan lebih fleksibel dengan kunjungan singkat, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang cenderung menginap di hotel,” ungkapnya.

Baca Juga :   Jebol Lagi, Pelat Deker di Sentong Ditanami Pohon

Dia juga menyoroti maraknya homestay dengan harga terjangkau, sekitar 150 ribu per malam. Sebagai alternatif yang menarik bagi wisatawan. Sementara harga hotel di Bromo, untuk kamar sederhana, mencapai 300 ribu per malam.

Padahal pihak hotel pada musim liburan kali ini, tidak menaikkan tarif kamar. Di rentang Rp 300 ribu – Rp 1 juta per net. Kecuali hotel yang berkonsep resort, dengan tarif di atas 2,5 juta per net. “Tidak ada kenaikan tarif,” ucap Yoyok. (saw/saw)