Puluhan Keluarga Terpaksa Diungsikan Saat Banjir Melanda Dringu

10

Dringu (WartaBromo.com) – Puluhan keluarga di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, terpaksa diungsikan karena banjir yang melanda pada Sabtu (9/3/2024) malam. Saat ini air mulai surut dan upaya pembersihan material bekas banjir sedang dilakukan.

Banjir disebabkan oleh hujan deras yang terjadi sepanjang hari di Kabupaten Probolinggo. Meninggalkan genangan air dengan ketinggian mencapai lebih dari 1 meter di beberapa lokasi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, R. Oemar Sjarif, menyatakan bahwa puluhan keluarga tersebut diungsikan dari 2 desa terparah, yaitu Desa Kedungdalem dan Desa Dringu.

“Selain aliran air banjir deras, kami juga mengantisipasi ketinggian air yang mungkin semakin naik,” terang Oemar pada Minggu (10/3/2024).

Baca Juga :   633 Pasutri di Probolinggo Bercerai Selama Pandemi Corona hingga Lumajang Sekarang Zona Oranye | Koran Online 10 Juli

Sebagian warga telah melakukan upaya preventif dengan membuat bendung buatan di sekitar rumah. Namun, aliran air banjir yang deras tetap mengakibatkan air masuk ke dalam rumah warga.

Menurut Oemar, banjir di wilayah tersebut sering terjadi, terutama saat curah hujan tinggi dipadukan dengan air laut yang pasang di pantai utara Probolinggo. Hal ini menyebabkan Sungai Kedunggaleng meluap dan membanjiri permukiman warga di sekitarnya.

Untuk menjaga keamanan warga, sekitar 40 keluarga diungsikan ke kantor kecamatan setempat. “Kami ungsikan terlebih dahulu di kantor kecamatan. Hari ini, sebagian dari mereka sudah mulai kembali ke rumah dan membersihkan rumah,” tutur Oemar.

Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, menekankan bahwa fokus utama Pemkab Probolinggo adalah mengamankan korban. Juga menyediakan tempat penampungan sementara dan dapur umum bagi warga yang terdampak banjir.

Baca Juga :   Pemprov Siapkan Rp3,5 M untuk Gantikan Jembatan Kregenan yang Putus

“Mereka diungsikan ke tempat aman, yaitu di kantor kecamatan. Saat itu juga kami membuka dapur umum untuk warga,” kata Ugas.

Meskipun banjir sudah surut pada Minggu pagi, BPBD Kabupaten Probolinggo dan tim gabungan tetap fokus pada penanganan pascabanjir dengan membersihkan material bekas banjir.

Evakuasi dan pelayanan pada korban terdampak banjir Dringu telah selesai sekitar pukul 02.00 WIB, menggunakan perahu karet.

Selain Kecamatan Dringu, banjir juga terjadi di Kecamatan Tongas (satu desa) dan Leces (dua desa), meskipun kondisinya tidak separah di Dringu.

Wilayah pantura Probolinggo, yang terletak di Selat Madura memang dikenal rawan bencana banjir. Terutama banjir rob yang biasanya terjadi pada bulan Mei, Juni, dan Juli setiap tahun. (aly/may)