Awas! 10 Kecamatan Rawan Banjir Dan Longsor

500

Pasuruan – 10 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan masuk peta rawan bencana banjir dan longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan pun mengimbau kepada seluruh masyarakat waspada musim hujan.

Tujuh kecamatan rawan banjir seperti Grati, Winongan, Rejoso, Pojentrek, Kraton, Bangil dan Beji. Dari 7 kecamata, 5 daerah aliran sungai (DAS) yang melintas di Kabupaten Pasuruan. Yakni DAS Rejoso, Petung, Kali Welang, Kedung Larangan, dan Lawean. Sedangkan daerah rawan longsor berada di kecamatan Tosari, Nongkojajar dan Lumbang.

“Banyak terdapat hutan yang gundul di daerah hulu, banjir dan longsor hampir tidak bisa dielakkan,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Yudha Tri Sasongko, Rabu (9/11/211).

Dia mengharapkan kepada warga yang berdekatan dengan titik rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaannya karena sewaktu-waktu bencana bisa terjadi.

Pihaknya pun sudah melakukan langkah-langkah berupa program bimbingan tehnis penanggulangan bencana. Melalui program tersebut diharapkan masyarakat mampu menyelamatkan dirinya, harta bendanya maupun juga keluarganya bila sewaktu-waktu bencana terjadi.

“BPBD juga akan mendirikan posko-posko siaga bencana di setiap desa agar memudahkan koordinasi dalam penangulangannya,” jelas Yudha .

Peran serta berbagai kalangan dan komponen masyarakat yang ada. Menurut Yudha sangat diperlukan untuk mengantisipasi serta memberikan pertolongan cepat, seperti Tagana maupun SAR.

“Pengorganisasian dalam rangka mengantisipasi bencana harus dilakukan secara tepat, efektif dan siap siaga. Begitu juga dengan pemberian peringatan dini tentang kemungkinan terjadinya bencana harus dilakukan ssecepat mungkin serta tidak membingungkan,” tandasnya.

Dari data yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Pasuruan, dalam kurun waktu 2010-2011 terjadi ratusan bencana alam di Kabupaten Pasuruan. Bencana banjir merupakan kejadian terbanyak, yakni terjadi di 170 titik. Bencana angin puting beliung sebanyak 23 titik dan tanah longsor sebanyak 21 titik. Menyusul kemudian erupsi (letusan) gunung berapi yang terjadi 12 kali serat 3 kasus sambar petir.(Sumber : Detiksurabaya.com)