Polresta Probolinggo ‘Tembak Mati Teroris’

2617

Probolinggo (wartabromo.com) – Dua teroris bersenjata tajam dan senjata api, nekad melakukan serangan ke markas Polresta Probolinggo di jalan dokter Mohamad Saleh. Seorang pelaku berhasil dilumpuhkan dan seorang pelaku lain tewas ditembak oleh tim penembak jitu.

Kamis (27/7/2017) siang, dua pria yang menggunakan penutup wajah dan helm, tiba-tiba melakukan serangan ke Mapolresta Probolinggo. Salah satu diantaranya, langsung menuju depan kantor SPKT.

Pria yang menggunakan helm itu, kemudian menusuk petugas jaga dengan senjata tajam tanpa ampun. Serta menyerang polisi lainnya, yang tengah bertugas.

Usai melumpuhkan petugas, pelaku lain kemudian melakukan penyanderaan terhadap seorang wanita yang sedang berkunjung. Wanita cantik ini, ditodong dengan menggunakan senjata api. Dua pria yang duga teroris ini, meminta petugas untuk membebaskan salah satu rekan mereka yang tengah ditahan oleh polisi.

Baca Juga :   SPAM Regional Umbulan Ditargetkan Rampung Tahun Depan

Mengetahui adanya serangan itu, polisi melakukan pengepugan untuk meringkus mereka. Secara berhati-hati petugas melakukan tindakan pengepungan.

Sembari melakukan negosisasi, karena khawatir dapat melukai korban penyanderaan. Namun, karena tak mau menyerah, keduanya dilumpuhkan.

“Satu pelaku terpaksa kami tembak mati. Sementara satu tersangka lainnya, berhasil kami lumpuhkan. Diduga keduanya merupakan pelaku terorisme,” terang Kabag. Ops Polresta Probolinggo, Kompol. Bunari.

Menurut Kompol. Bunari, aksi pembebasan sandera dan pelumpuhan pelaku teroris tersebut, merupakan simulasi dari Tim Anti Teror. Sebagai antisipasi serangan teroris yang saat ini semakin marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Selain ketangkasaan penyergapan teroris dan pembebasan sandera, Tim anti teror Polresta Probolinggo, juga dilengkapi dengan tim Dokkes dan Inavis.

Baca Juga :   Pastikan Miliki Hak Pilih, 51 Warga Binaan Rutan Bangil Lakukan Perekaman e-KTP

“Fungsinya tim ini, pasca kejadian serangan teror langsung melakukan evakuasi dan pertolongan korban serta identifikasi para pelaku teror dengan cepat. Sehingga situasi dengan cepat dapat dikendalikan,” tandas Bunari (lai/saw)