Surat ‘Cinta’ Siswa SMK ke Jokowi

845

Pasuruan (wartabromo.com) – Ratusan siswa SMK PGRI 1 Kota Pasuruan, ramai-ramai tulis surat ‘cinta’ kepada Presiden RI Joko Widodo. Surat itu berisi dukungan dan harapan para muda tentang dunia pendidikan saat ini.

Secara serentak kegiatan itu dimulai sejak kemarin pada tepat pada hari aksara internasional pada Jumat kemarin.

Hanya saja, sejumlah siswa sampai saat ini terus menyusulkan surat dengan ditempel ke mading sekolah.

“Kalau kemarin, kami kumpul di musala sekolah. Bareng-bareng buat surat,” ujar seorang siswi, Cindy Indra Andriyani, Sabtu (9/9/2017).

Sedikitnya dua ratus lembar surat telah ditulis oleh siswa siswi. Secara umum berisi tentang harapan dan sentilan agar dunia pendidikan bisa lebih berkeadilan.

Baca Juga :   Kejatuhan Bondet Saat Angkat Kayu, Tangan Lilik Farida Putus

Tidak banyak atau bisa dibilang tidak ada yang menulis tentang kondisi pendidikan bagi anak-anak kurang mampu hingga potret anak-anak pinggiran yang belum mengenyam manisnya pendidikan.

Pandangan mereka sederhana. Sebagai siswa yang belajar dengan status belajar di lembaga pendidikan swasta, mereka hanya ingin satu sikap yang sama dari para pemangku kebijakan, khususnya kepada Presiden Jokowi.

Salah satu surat cinta milik berisi harapan dan keselarasan atau keseimbangan antara lembaga pendidikan swasta dengan sekolah negeri.

“Sarana dan prasarana sekolah dan pelayanan terhadap siswa sekolah swasta. Semuanya kan butuh pendidikan,” terang Cindy.

Terpisah, Nisful Laily, Kepala sekolah menyatakan dukungannya dengan kegiatan anak-anak didiknya. Menurutnya, surat cinta kepada presiden ini merupakan respon positif siswa meriahkan hari aksara internasional.

Baca Juga :   Jamaah Haji Indonesia Meninggal karena Peristiwa Mina Jadi 41 Orang

Setidaknya dengan menulis, bisa menjadi ajang belajar untuk mengembangkan hobi dan bakat menulis yang mungkin masih terpendam.

“Tentu saja kami menilai kegiatan ini masih positif. Pastinya kami hanya bisa memfasilitasi untuk dapat meningkatkan kemampuan belajar,” kata Nisful Laily. (ono/ono)