Punya 6 Kaki, Sapi Limosin di Nguling Mampu Bertahan Hidup

3416

Pasuruan (wartabromo.com) – Seekor sapi jantan jenis limosin mampu bertahan bidup meskipun terdapat kelainan fisik. Sapi milik peternak asal Dusun Botoan, Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan itu muncul dua kaki tambahan sejak lahir, sehingga kakinya berjumlah enam.

Sapi milik peternak bernama Sigit itu sekilas tidak ada yang istimewa. Terlebih bila melihatnya dari sisi kanan sapi, nyaris sama dengan sapi jenis limosin lainnya.

Namun, tidak demikian jika melihatnya dari sisi kiri. Terlihat sepasang kaki menjuntai, termasuk pada bagian punuknya. Ukuran kaki seperti tertanam di tubuh itu, memang lebih kecil sekitar 75 sentimeter, dari keempat kaki normal lainnya.

Dijelaskan oleh Sigit, proses lahir sapi waktu itu juga berlangsung normal. Tidak ada kesulitan berarti saat kelahiran.

Baca Juga :   Serapan Gabah Bulog Menurun 30 Persen

Hanya saja, ia mengaku terkejut ketika mengetahui terdapat dua kaki lain yang tumbuh di bagian punuk sebelah kiri itu.

“Aneh, tidak ada firasat apapun kok waktu kelahiran. Normal-nomal saja,” ujar Sigit, kepada sejumlah wartawan, Jumat (15/12/2017).

Kabar kelahiran sapi berkaki enam meluas. Warga pun berbondong-bondong memadati seputaran rumahnya, yang penasaran dengan kebenaran kabar sapi enam kaki.

Sampai beberapa hari, sempat muncul kekhawatiran, terkait munculnya anggapan macam-macam dari warga sekitar. Namun kemudian ia putuskan, untuk tetap merawat sapi limosinnya itu hingga kini telah berusia 2 tahun.

Sapi berkaki enam itu sampai saat ini masih terus tumbuh sehat, berbobot lebih 50 kilogram dan sepertinya tidak ada gangguan kesehatan yang dialami si sapi. Bahkan, beberapa orang dari luar daerah, terus menyempatkan diri datang untuk melihat sapi berkaki enam milik Sigit.

Baca Juga :   Pengendara Motor Rajai Pelanggaran Lalu Lintas

“Padahal sapi yang punya kelainan, biasanya tidak bertahan hidup lama,” imbuhnya.

Setelah menginjak usia 2 tahun ini, Sigit berencana melepas sapinya dengan membandrol harga seperti pada umumnya di pasaran, sebesar Rp 25 jutaan.

Ada yang minat beli?
(ono/ono)