Yik Bakar Galau, Prihatin Nasib Mantan Pemain Timnas

1127

sepakbola-pasuruanBangil (wartabromo) – Prestasi anak bangsa dalam kancah persepakbolaan Indonesia banyak terukir di dada garuda. Namun, para pemain berprestasi tersebut tak jarang bernasib kurang beruntung bahkan memprihatinkan di penghujung usianya terutama saat mereka mulai gantung sepatu.

Kondisi inilah yang kini bergelayut dibenak Manager Persekabpas Pasuruan, Abu Bakar Assegaf  sejak minggu belakangan ini.

Yik Bakar, panggilan akrabnya, mendesak agar pemerintah tak mengulangi kesalahan masa lalu yang hanya enjoy dengan istilah habis manis sepah dibuang.

Pria yang berkarier mulai dari Assyabaab afiliasi dengan Assyabaab Surabaya pimpinan H. Moh. Barmen tersebut mendesak agar Menteri Pemuda dan Olahraga maupun PSSI mulai serius memperhatikan mantan pemain nasional maupun atlet-atlet berprestasi yang tak beruntung di hari tuanya.

Baca Juga :   Tagih Kompensasi Air Bersih, Warga Karangjati Geruduk PT MSD Farma

“Kami selaku insan bola menghimbau kepada Menteri Pemuda dan Olahraga serta PSSI, untuk memperhatikan kesejahteraan mantan pemain nasional atau mantan pemain yang pernah mengharumkan nama bangsa, ” ujar pria yang akrab dikenal dengan julukan Yik Bakar ini.

Sebut saja diantaranya Abdul Khamid, Totok Anjik, Hambali serta banyak lagi yang lainnya. Kebanyakan pemain bola yang pernah bergabung dan berseragam merah putih, hidupnya saat ini kurang beruntung. Bahkan salah satu pemain nasional era tahun 1960-1970an dari Pasuruan yakni Sulbi, usai dirinya gantung sepatu dari pemain bola hidupnya sungguh sangat memprihatinkan. Di masa tuanya Sulbi bekerja sebagai penjaga makam di daerah Slagah Kota Pasuruan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan meninggal dunia pada akhir tahun 2011 lalu.

Baca Juga :   109.031 Keluarga Miskin di Pasuruan Terima Bantuan Pangan Non Tunai

Pun demikian dengan keberadaan Abdul Khamid yang mempunyai “tendangan gledek” di eranya. Kehidupannya sangat memprihatinkan, padahal saat mudanya dulu sudah sepenuh hati membela dan mengharumkan nama bangsa di dunia olahraga.

“Banyak atlet dari cabang olahraga lainnya yang nasibnya seperti yang dialami oleh Sulbi dan Abdul Khamid. Seharusnya negara melalui Menpora memperhatikan mereka yang sudah berjasa dengan memberikan pekerjaan atau memberi modal usaha untuk mereka,” tegas pria asal Bangil ini. (gnr/yog)