Ungkap Motif, Polisi Periksa Cucu Korban Bondet di Pasrepan

1975

Pasuruan (wartabromo.com) – Pelaku bondet yang melukai petani di Pasrepan, Kabupaten Pasuruan belum ditemukan. Polisi pun mencoba mencari motif peristiwa dengan memeriksa sejumlah saksi.

Satu di antara saksi yang dimintai keterangan adalah cucu korban bernama Syaiful (23). Terlihat polisi memberikan pertanyaan kepada sang cucu, di salah satu ruang penyidik Mapolsek Pasrepan, Selasa (5/3/2019).

Setelah sekian lama, Syaiful kemudian diminta menandatangani lembar pemeriksaan berisi kesaksian yang disampaikan sebelumnya.

Kepada polisi, secara umum Anwar menjelaskan, bila Misnali (65) kakeknya, selama ini dikenal tak memiliki musuh. Bahkan ia menegaskan, kakeknya hampir tak pernah bertengkar dengan seseorang.

Menurutnya, keseharian Misnali selayaknya petani lainnya, berdiam di rumah setelah seharian bercocok tanam atau sekedar mencari rumput di ladang.

Baca Juga :   Pesan Cak Nun pada Irsyad Yusuf

“Nggak pernah bertengkar. Nggak ada musuh,” ujar Syaiful.

Sempat berkembang, jika kekerasan yang dialami Misnalim gara-gara ada konflik perebutan lahan dengan saudaranya.

Disoal kemungkinan ada persoalan keluarga itu, ia juga memastikan tak pernah ada. “Kakek saya itu hanya punya seorang adik. Lahan (warisan) juga sudah dibagi adil dan selama ini juga nggak ada apa-apa,” tandasnya.

Misnalim (65) korban bondet asal Desa Cengkrong, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan hingga pukul 12.00 WIB masih dalam perawatan.

Iptu Kuncoro, Wakapolsek Pasrepan mengungkapkan, motif pembondetan juga belum diketahui secara pasti.

“Kami sudah mengumpulkan keterangan dari para saksi,” ungkapnya.

Selain Syaiful, pihaknya juga telah mencatat keterangan dari istri korban, berkenaan dengan kejadian hingga penelusuran sebab dan motif pembondetan.

Baca Juga :   Dua Lelaki Ini Telah Menikah Selama 5 Tahun

Dari keterangan yang diperoleh, diketahui pelaku pembondetan saat itu menggunakan penutup muka. Polisi pun tak mendapat ciri-ciri pelaku bondet, yang melukai kakek Misnalim.

“Pelakunya cuma satu, memakai motor dan wajahnya ditutupi,” ujarnya.

Diwartakan sebelumnya, Misnalim petani asal Desa Cengkrong, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan menjadi korban pembondetan di sawah miliknya. Saat itu ia tengah bercocok tanam di Desa Tambakrejo, Kecamatan Pasrepan bersama istrinya. (ono/ono)