Ganteng-ganteng Begal

7657

Probolinggo (wartabromo.com) – Siapa sangka pria berwajah ganteng bernama Muhammad Andri (33), warga Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan adalah begal. Pria ini merupakan otak pembegalan terhadap wanita di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kraksaan. Bersama seorang penadah, ia dan rekannya ditangkap Satreskrim Polres Probolinggo.

Penangkapan Andri oleh tim Buser diawali nyanyian Ali Mustofa (28), warga Desa Rangkang yang sudah lebih dulu ditangkap. Dari kicauan Ali itulah, polisi mendapatkan nama Andri dan Muhammad Slamet (28), warga Desa Kertosono, Kecamatan Gading. Nama terakhir merupakan penadah barang hasil begal Andri dan Ali. Mereka pun ditangkap pada Rabu (3/7/2019) di tempat yang berbeda.

“Setelah kami kembangkan lagi, kami berhasil mengamankan dua orang tersangka. Satu pelaku utama dan satunya lagi merupakan penadah. Pelaku diamankan di rumahnya tanpa perlawanan. Barang bukti hasil kejahatan dan tersangka sudah kami amankan pada Rabu kemarin,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Riyanto, Kamis (4/7/2019).

Baca Juga :   Kebutuhan Listrik di Rumah Sakit Meningkat, UP3 PLN Pastikan Pasokan Aman

Mereka adalah komplotan begal dengan korban Farohah Reza Mahadewi (25), warga Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Mita Yuni Alisia (26), warga Desa Kecik, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, dan Wildan Amiliyah (25), warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Mereka mengendarai sepeda motor matik.

Kepada penyidik, Andri mengaku terpengaruh minuman keras saat beraksi. Pada Sabtu (4/5/2019) dini hari, Andri dan Ali membuntuti 3 wanita yang berboncengan satu sepeda motor. Trio cewek yang menggunakan motor matik ini, dibuntuti sejak Pom Semampir. Sesampainya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kraksaan, dua pelaku begal beraksi.

“Saya buntuti sejak pom Semampir, pasar Semampir, saat tiba di makam pahlawan saya tendang. Ketika jatuh, saya todong dengan pisau agar mau menyerahkan sepeda motor dan HP-nya. Saya hanya ambil motornya saja, tapi Ali juga mengambil HP milik mereka,” tuturnya.

Baca Juga :   Simpan 2 kg Mesiu, Petani Probolinggo Terancam Hukuman Mati

Berhasil merebut barang-barang milik para gadis, keduanya melarikan diri. Sepeda motor matik warna putih biru itu, kemudian dijual ke Muhammad Slamet seharga Rp 3 juta.

“Dijual, uangnya kami beli minuman lagi,” ujar bapak satu anak itu. (cho/saw)