Refleksi Pendidikan; Antara Anggaran dan Produk Lulusan

866

Pandemi dan Tantangan Kualitas Pendidikan

Selain tantangan infrastruktur dan anggaran, pandemi covid-19 juga menjadi tantangan serius bagi pendidikan di Kabupaten Pasuruan. Sudah lebih dari setahun, peserta didik belajar di rumah selama pandemi covid-19. Peserta didik hanya belajar melalui tugas-tugas yang dibagi melalui pesan instan.

Banyak orang tua yang sudah kewalahan dengan metode oembelajaran jarak jauh ini. Terutama bagi siswa SD, mayoritas orang tua mengeluh lantaran tugas-tugas tersebut dikerjakan oleh orang tua.

Para siswa cenderung lebih banyak bermain yang tidak berkaitan dengan pendidikan. Jika tidak bermain game atau menonton video di youtube atau tiktok, mereka kebanyakan bermain dengan teman-temannya.

 

Terkait dengan pembelajaran daring ini, Psikolog dan peneliti mindful parenting Dewi Kumalasari mengingatkan kepada orang tua untuk belajar menanamkan kepada dirinya sendiri, bahwa belajar dari rumah secara daring, bukan hanya tentang memenuhi tuntutan sekolah atau akademik. Tapi, juga sebagai kesempatan berharga untuk membentuk kemandirian belajar anak.

“Proses belajar selalu jauh lebih berharga dari hasil belajar,” kata psikolog yang juga dosen di Universitas Yarsi, dikutip dari Antara.

Dosen Universitas Yarsi ini juga menyarankan orang tua selama pembelajaran daring, agar tetap menanamkan kebahagiaan serta mengajak anak untuk membuat jadwal rutinitas harian yang konsisten dan fleksibel.

“Yang penting untuk mengatur waktu yang cukup untuk bersenang-senang, berolahraga, dan bersosialisasi. Membentuk kebiasaan belajar mandiri seperti meletakkan jadwal belajar atau rencana pembelajaran di tempat yang terlihat agar mudah diikuti,” sambungnya.

Pada akhir April, dinukil dari website resmi Pemkab Pasuruan, Pemkab setempat sudah menggelar simulasi pembelajaran secara tatap muka untuk SMP. Sebanyak 59 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Pasuruan mulai menggelar simulasi uji coba pembelajaran secara tatap muka (PTM).

Simulasi ini berupa kegiatan Pondok Ramadan. Siswa yang mengikuti agenda ini hanya siswa yang duduk di kelas IX. Dengan ketentuan jumlah siswa yang masuk separuh dari kapasitas per kelasnya.

Pada Rabu (28/04/2021) pagi, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Ninuk Ida Suryani melihat langsung jalannya simulasi PTM di SMPN 1 Gondangwetan dan SMPN I Pasrepan.

Gus Mujib menilai, simulasi yang dilakukan sudah bagus, di mana sekolah telah menerapkan protokol kesehatan, seperti seluruh bagian dari sekolah telah memakai masker. Guru dan tenaga pendidikan di sekolah telah divaksinasi, jumlah murid adalah separuh dari kapasitas kelas dan dalam keadaan tidak sakit, serta ada jarak antara siswa satu dengan yang lainnya.

“Saya lihat, yang disiapkan sudah bagus, baik dari sarana prasarana maupun SDM pendidik hingga tenaga kependidikan. Semua pakai masker, tidak sakit dan guru maupun tenaga pendidikan sudah divaksin,” ucapnya.

Gus Mujib menegaskan, jika uji coba PTM dilakukan dengan prosedur yang ketat. Pihak sekolah dan orang tua siswa wajib melaksanakan protokol kesehatan mulai dari berangkat, di sekolah maupum saat pulang ke rumah masing-masing.

“Semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu,” ujarnya.

Namun, di luar teknis tersebut, pemkab seakan lupa mengevaluasi pendidikan secara menyeluruh, terutama di tengah pandemi. Bagaimana output dan pola pikir siswa tetap berkembag walaupun pembelajaran dilakukan secara daring. (asd)