Kapolri Usulkan Relokasi Rumah Korban Erupsi, Warga: Berat Kalau Keluar Desa

518

Candipuro (WartaBromo.com) – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memaparkan sejumlah rencana untuk penanganan korban erupsi Gunung Semeru. Salah satunya yakni relokasi rumah korban.

Pernyataan ini terlontar saat Kapolri mengunjungi tempat pengungsian warga, di lapangan Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang. Ia kemudian melakukan perbincangan dengan warga yang terdampak erupsi.

Kapolri mengatakan, ada tiga rencana penanganan yang disusun. Pertama yakni rencana jangka pendek, proses evakuasi korban erupsi semeru.

“Untuk jangka menengah kami harap ada masukan dari masyarakat. Karena ada jembatan putus yang menghubungakn Lumajang – Malang. Ini kami harap bisa ada jalur alternatif,” jelasnya, Senin (06/12/2021) malam.

Kemudian jangka panjangnya, adanya relokasi untuk rumah warga yang berdekatan dengan lokasi erupsi. “Memungkinkan adanya relokasi. Supaya ke depan (erupsi, red) tidak membawa dampak lagi masyarakat di area tersebut,” tandasnya.

Baca Juga :   Sekretaris DPRD Kabupaten Pasuruan Tutup Usia hingga Mau Poligami? Begini Penuturan Pengadilan Agama | Koran Online 25 Jan

Meski demikian, warga masih berat apabila tempat tinggalnya direlokasi. Apabila harus pun, mereka enggan keluar dari daerah setempat.

Hal ini diungkapkan oleh Kunaji, warga Kampung Renteng. Dusun ini menjadi salah satu wilayah terparah yang terdampak erupsi. Rumahnya pun tertimbun abu dan rusak parah.

“Masih pikir-pikir dulu. Kalau ke mana aja mau. Tapi kalau keluar dari desa ini masih berat. Sebab ini tanah kelahiran. Saya juga kerjanya mencangkul (petani, red),” jelasnya.

Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Listyo juga menyambangi korban di fasilitas Kesehatan terdekat. Ia juga memastikan upaya pengamanan di lokasi berjalan dengan lancar. (lai/may/ono)