Tak Perlu Kolam, Ini Cara Budidaya Lele Pakai Terpal yang Mudah

16610

Pasuruan (wartabromo.com) – Siapa bilang budidaya ikan lele yang tak dilakukan di kolam akan gagal? Tentu saja tidak, pasalnya kini sudah banyak pembudidaya lele yang berhasil menghasilkan bibit terbaik hanya dengan menggunakan media terpal.

Hanya saja, untuk mendapatkan hasil maksimal, seorang pembudidaya lele harus tahu cara-caranya. Mengingat, budidaya lele terbilang gampang-gampang susah.

Lantas, bagaimana cara budidaya lele menggunakan terpal agar bisa hasilkan bibit berkualitas? Dinukil dari detik.com, ini caranya:

1. Buat Media Kolam Menggunakan Terpal

Sebelum membeli bibit lele, sebaiknya buat dulu kolam yang terbuat dari terpal. Caranya, bentangkan terpal hingga berbentuk menyerupai kolam.

Kemudian berdirikan tegak dengan cara disanggah besi, atau bisa juga dengan susunan batako untuk bagian tepinya.

2. Sesuaikan Ukuran Kolam Terpal dengan Lahan yang ada

Berbeda dengan kolam lele yang biasa dibuat, kolam terpal untuk budidaya lele bisa dibuat di rumah dan bisa disesuaikan dengan lahan yang ada.

Baca Juga :   Tekan Biaya Produksi Budidaya Ikan dengan Pakan Mandiri

Buat saja sesuai ukuran lahan yang tersedia, pastikan agar tak terlalu besar atau terlalu kecil. Serta, jangan lupa untuk membuat saluran kuras air.

3. Isi Terpal dengan Air

Setelah kolam jadi, isi dengan air setinggi 20-30 cm. Lalu, diamkan air di dalamnya sekitar 7 sampai 10 harian.

Ini dilakukan untuk pembentukan lumut dan fitoplankton. Setelah itu, tambahkan lagi air dengan ketinggian 80-90 cm.

4. Taburkan Irisan Daun Singkong dan Daun Pepaya

Pasca dibiarkan selama 7-10 hari, bau kolam pastinya sedikit amis dan menyengat. Nah, untuk menghilangkan baunya, maka taburkan irisan daun singkong dan pepaya.

5. Pilih Bibit Lele Unggul

Tak cuma fokus di pembuatan kolam, keberhasilan budidaya lele juga tergantung kualitas bibit yang dipilih. Untuk hasil maksimal, pilihkan bibit berkualitas unggul.

Baca Juga :   Serok Fulus dari Budidaya Ikan Discus

Pilih bibit lele unggul yang sehat dan lebih besar. Bibit lele yang unggul biasanya gerakannya lebih agresif dan gesit saat diberi makan dan warna sedikit lebih terang.

6. Pisahkan Ukuran Lele

Pada saat akan menebar bibit lele, lebih dulu pisahkan ukuran yang besar dengan yang kecil. Untuk apa? Adalah untuk menghindari ikan lele memakan sesama, mengingat lele adalah hewan kanibal.

Tak hanya itu, hindari menebar bibit lele secara bersamaan, sebab akan membuat ikan setres dan mati. Tebar sedikit demi sedikit.

7. Lakukan Pemeliharaan Lele Sesuai Prosedur

Setelah bibit lele disebar, bukan berarti selesai dengan didiamkan begitu saja. Pembudidaya lele terpal harus menyortir ikan lele yang sudah berumur kurang lebih 20 hari.

Baca Juga :   Satpam di Sekargadung Sulap Sungai Kumuh Jadi Tempat Budidaya Ikan

Pisahkan sesuai ukurannya di kolam yang berbeda. Ketahui juga, warna kolam terpal yang bagus adalah hijau. Nah, jika warnanya sudah keruh dan mulai gelap segera lakukan pengurasan.

8. Panen Lele

Kapan ikan lele hasil budidaya sudah bisa dipanen? Yakni jika usia lele sudah berusia kurang lebih 90 hari dari masa tebar bibit.

Untuk mengambil hasil panen, usahakan memakai sarung tangan. Atau untuk lebih amannya, pakai jaring maupun serokan besar.

Bagaimana, mudah bukan budidaya lele menggunakan terpal? Untuk diketahui, banyak masyarakat Indonesia yang memilih budidaya lele.

Pasalnya, hewan air satu ini sangat mudah dikembang biakkan dan mudah dijual dengan harga terjangkau. JUga, lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dalam 100 gram ikan lele mengandung 240 Kkal, 14,5 gram lemak, 8,5 gram karbohidrat, dan 17,5 gram protein. (trj/may)