Kenapa di Hari Tasyrik Dilarang Puasa? Ini Sebabnya dan Amalan Lain yang Bisa Dilakukan

208

Pasuruan (WartaBromo.com) – Dalam agama Islam terdapat hari-hari khusus yang melarang umatnya untuk berpuasa. Adapun salah satunya adalah saat hari tasyrik.

Apa itu hari tasyrik? Menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha (nahar), yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Menurut kalender masehi, 11, 12, dan 13 Dzulhijah untuk tahun 2022 jatuh pada 11, 12, dan 13 Juli. Lantas, mengapa disebut hari tasyrik?

Dinukil dari kemenag.go.id, dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari). Jumhur ulama pun menyatakan disunnahkan takbiran setelah sholat fardhu di hari-hari tasyrik.

Kendati dilarang berpuasa, bukan berarti tak ada amalan lain yang bisa dilakukan saat hari tasyrik. Berikut beberapa amalan yang bisa dilakukan:

  • Menyembelih hewan kurban. Melaksanakan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu. Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada sekitar.
  • Menikmati hidangan yang ada. Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik. Anjuran ini pun ada dalam sabda Rasulullah SAW, “Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.
  • Membaca doa sapu jagad. Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik yakni doa sapu jagad.
Baca Juga :   Premanan, Harga Domba Melejit Tinggi Jelang Idul Adha

Selain ketiga di atas, masih banyak amalan lain yang bisa Bolo lakukan saat hari tasyrik. Jadi, jangan segan memperbanyak kegiatan baik selama hari tasyrik, ya. (trj)