Hiperealitas Media Sosial

819

Media sosial merupakan sebuah ruang virtual yang mampu menciptakan hiperialitas yaitu suatau kedaan yang tidak mampu membedakan mana yang merupakan hiperialitas nyata dan mana yang merupakan fantasi. Hiperialitas pada media sosial ini merupakan sebuah permasalahan tersendiri yang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal pada berikut ini.

Pertama, kalangan remaja saat ini didalam pascamodern ini menjadikan media sosial sebagai acuan dari kehidupan nyata, bahkan lebih menjadi relaitas itu sendiri. Sedangkan realitas utamanya perlahan-lahan menghilang ataupun lebur.

Kedua, karena dengan memanfaatkan media sosial ini seolah-olah mereka ingin menunjukkan status sosial mereka, yang digunakan mereka untuk mengangkat dirinya sebagai individu dan gaya hidupnya agar dapat dilihat oleh orang lain.

Ketiga, karena adanya keinginan yang didorong dengan gengsi sehingga menyebabkan kalangan remaja menuntut dirinya untuk mengikuti perkembangan media sosial saat ini.

Keempat, dengan adanya media sosial bisa semakin mempermulus aksi dengan menampilkan citra kehidupan yang bebas dan mewah, salah satunya dengan adanya update status yang banyak dilakukan dan menjadi trend di kalangan remaja saat ini.

Tidak hanya itu, hiperialitas juga dapat disebabkan oleh lingkungan sosial mereka masing-masing, yang mana lingkungan tersebut memberi dampak terhadap mereka sehingga menuntut mereka untuk menciptakan hiperialitas itu sendiri.

Dalam menangani hiperialitas yang saat ini banyak terjadi, ada beberapa hal yang dapat menjadi solusi dari pada hiperialitas itu sendiri, yaitu kembali lagi pada masing-masing individu, dengan cara memperbanyak bersyukur, dan dapat menerima apapun serta bagaimanapun keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Tidak hanya itu, kita juga dapat mengurangi hiperialitas ini dengan cara menurunkan gengsi kita masing-masing yang mana gengsi tersebut dapat menimbulkan hiperialitas.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna media sosial akan menciptakan hiperialitas karena keduanya seperti orang hidup tapi tak bernafas. (*)