Sempat Naik, Warga Miskin Kota Probolinggo Kini Capai 6,6 Persen

92
BPS Kota Probolinggo saat menyampaikan update data kemiskinan 2022. Foto: Sundari Adi Wardhana.

Probolinggo (WartaBromo.com) – Sempat naik saat Pandemi Covid-19, data kemiskinan Kota Probolinggo kini bergerak statis di angkan 6,65 persen.

Badan Pusat Statistik atau BPS Kota Probolinggo, Jawa Timur menyebut persentase penduduk miskin di kota dengan 239,64 ribu penduduk ini, berada di angka 6,65 persen. Artinya ada sekitar 15.936 warga yang masih hidup dibawah standar kemiskinan. Dengan pendapatan Rp 545.955 per kapita per bulan.

“Persentase penduduk miskin di Kota Probolinggo turun sebesar 0,79 persen dibandingkan tahun lalu. Memang dalam 8 tahun terakhir, cenderung turun sempat naik selama pandemi lalu,” kata Statistisi ahli pratama BPS Kota Probolinggo, Husnul Chotimah.

Pada 2015, penduduk miskin tercatat 8,17 persen. Setahun kemudian turun 0,8 persen. Selanjutnya selama 3 tahun, turun di kisaran 0,67 persen.

Di 2019, persentase penduduk miskin di Kota Probolinggo menyentuh angka 6,91 persen. Artinya saat itu, 16,37 ribu penduduk Kota Probolinggo hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan sebesar Rp 501.505.

Sayangnya angka kemiskinan ini naik lagi, ketika pandemi covid19 melanda. Pada 2020, persentase penduduk miskin naik menjadi 7,43 persen. Saat itu, 17,72 ribu penduduk di kota ini hidup di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan sebesar Rp 524.528.

Setahun kemudian, persentase penduduk miskin di Kota Probolinggo kembali naik 0,01 persen menjadi 7,44 persen. Ada 17,91 ribu penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan Rp 545.955.

Nah, tahun ini persentase penduduk miskin di Kota Probolinggo turun sebesar 0,79 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, angkanya berada di 6,65 persen.

“Angka tersebut merupakan angka kemiskinan biasa. Bukan angka kemiskinan ekstrem,” tutur perempuan yang karib dipanggil Choti itu, dalam media gathering di Ruang Bremi, Hotel Bromo View, Senin (26/12/2022).

Kepala BPS Kota Probolinggo, Heri Sulistyo menyampaikan, data yang disampaikan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah Kota Probolinggo dalam pembangunan. Juga dapat dipakai oleh media massa sebagai sumber data dalam pemberitaan.

“Media massa mempunyai peran penting dalam menyampaikan sumber data kepada pihak-pihak yang membutuhkan di Kota Probolinggo. Menjadi referensi dalam sosial kontrol,” ucapnya.

Terkait angka kemiskinan itu, Kepala Diskominfo Kota Probolinggo, Pujo Agung Satrio mengatakan, bahwa data dari BPS menjadi acuan dalam penyusunan program Pemkot Probolinggo. Sehingga program yang disusun tepat sasaran dan angka kemiskinan menurun.

“Data terpadu itu, menjadi acuan Pemerintah Kota Probolinggo dalam mengambil kebijakan, yang kemudian diselaraskan dalam program – program yang dilaksanakan oleh dinas terkait,” kata Pujo. (saw/asd)