Sawer Berujung Tawuran di Karnaval Horeg, Dancer Rifda Faren Beri Klarifikasi

959
Rifda Faren (17) Dancer saat memberikan klarifikasi kejadian di karnaval Desa Ambal - ambil Kejayan Kabupaten Pasuruan

Kejayan (WartaBromo.com) – Video viral yang memperlihatkan saweran berujung tawuran di Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan masih menjadi sorotan warga. Peristiwa kericuhan itu diduga terjadi di tengah acara karnaval sound Horeg dalam rangka HUT RI ke 78 di Kecamatan Kejayan beberapa waktu yang lalu.

Rifda Faren (17) seorang dancer atau penari yang terlibat dalam kejadian tersebut menjelaskan jika karnaval sound horeg tersebut dilakukan di Desa Ambal-Ambil, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan pada Minggu (20/8/2023) sore lalu.

“Itu karnavalnya hanya satu Desa Ambal-Ambil saja, dan saya di-job buat joget-joget menghibur warga,” ujar Rifda, Kamis (24/8/2023) saat ditemui wartabromo.com.

Diketahui, rombongan karnaval mulai berkeliling di jalanan desa sejak siang setelah dzuhur. Awalnya, karnaval dan hiburan sound horeg di Desa Ambal-Ambil ini berjalan lancar.

Namun, saat rombongan peserta termasuk Rifda itu dengan asyik melakukan joget-joget kekinian ala Tiktok dan iringan musik sound sistem ‘horeg’ yang kencang. Setelah itu, insiden kericuhan justru terjadi ketika rombongan karnaval hendak mencapai garis finish.

“Ricuhnya itu minggu sore sekitar jam 4 sore, pas sudah mau finish” tuturnya.

Suasana mulai memanas saat salah seorang penonton pria menyodorkan tangannya di depan Rifda. Sontak saja ia menolak sawerannya secara sopan dengan isyarat tangannya.

Tiba-tiba pria tersebut justru melemparkan sejumlah segenggam uang hingga membuat remaja itu pun menendang bagian punggung belakang pria tersebut.

“Saya reflek langsung marah,” jelasnya.

Akibatnya, kericuhan pun mulai terjadi. Belasan orang yang diduga adalah fans dari Rifda tersebut membelanya hingga mengeroyok dan memukuli pria tersebut.

Menurutnya, ia sebenarnya tidak meminta agar dirinya dibela apalagi sampai berujung pada tawuran antar pemuda tersebut. Namun, remaja pria di sekitar tkp spontan ikut memukuli pria ‘penyawer’ tersebut.

“Yang memukuli itu semua temanku, Masih kenalanku. Mereka juga Nggak terima aku dibegitukan,” tandasnya.

Sekedar diketahui, kedua belah pihak sebenarnya telah melakukan mediasi bersama perangkat desa terkait. (don/yog)