Gus Dokter Mufti Ingatkan Kemendag : Jika Tak Ditata, Tiktok Bisa Jadi Ancaman Bagi UMKM

328
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam saat rapat kerja dengan menteri perdagangan RI

Jakarta (WartaBromo.com) – Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak hanya memberikan perhatian pada pasar fisik saja, namun juga keberadaan pasar digital.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja dengan Kemendag di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (4/9/2023) lalu. Menurutnya, kini para pedagang di pasar fisik banyak yang mengalami penurunan omset.

“Kalau kita lihat hari ini, Tanah Abang, ITC, Roxy, dan lain sebagainya sepi, Pak. Kemarin kami ke Tanah Abang mengkroscek yang ada di berita ternyata betul, Pak. Pendapatan mereka yang biasanya setiap hari omzet Rp40 juta sekarang hanya tinggal Rp9 juta sehari, tragis sekali,” papar pria yang juga kerap disapa Gus dokter mufti ini di hadapan menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Baca Juga :   Gus Mufti Ditunjuk Jadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pasuruan

Ia menilai faktor sepinya pasar fisik adalah wadah alternatif seperti Tiktok. Selain digunakan sebagai wadah UMKM untuk menjual produknya, Tiktok juga merupakan ancaman bagi UMKM dalam perdagangan digital.

“Masyarakat kita diberikan ruang untuk live jualan produk, kemudian yang laku-laku ini sama mereka di-cloning. Jadi, mereka punya semacam AI (Artificial Intelligence) dan kemudian mereka mengirim orang, mengecek tempat produksi dan kemudian belum seminggu barang yang di-launching itu sudah diproduksi di China dan sudah ada di negara kita, Pak,”sambungnya.

Menurut Politisi PDI-P itu, hal ini akan merugikan UMKM, mengingat ada produk yang mirip persis, kualitasnya sama, tapi dijual dengan harga yang jauh lebih murah.

Baca Juga :   Viral, Konten Gosok Stiker Caleg Berbuntut Somasi

Ia berharap, Kemendag bekerjasama dalam hal positive list terutama terkait daftar barang-barang yang boleh diimpor karena tidak bisa diproduksi di dalam negeri.

“Saya berharap agar Kemendag bisa duduk bareng dengan kementerian perindustrian. Terutama dalam hal barang apa saja yang bisa diimpot dan tidak. ” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penataan melalui instrumen Permendag dalam hal ini tentang Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE)

“Kalau ini tidak ditata, yang ada paling 6 bulan tutup semua yang ada. Karena memang Tiktok ini luar biasa,” paparnya.

Lebih lanjut, pihaknya tidak menampik bahwa kekuatan social commerce, seperti TikTok Shop sangat besar, bahkan melebihi dari e-commerce pada umumnya. Terlebih tiktok sendiri saat ini akan segera melakukan investasi di Indonesia.

Baca Juga :   Safari Ramadhan Mufti Anam, "From Zero To Hero"

“Karena TikTok ini luar biasa, dia mau investasi tahun depan rencananya US$10 miliar (Rp152,52 triliun, asumsi kurs Rp15.252 per US$) karena pangsa kita kan besar. Maka tidak ada pilihan kita harus tata,” sambungnya menegaskan. (lio/yog)