Masjid Tiban Baiturrahman: Ada Masjid di Bawah Masjid dan Keajaiban Sumur

90
Colonial White Granite Granit Colonial White, yang berasal dari India, menampilkan latar belakang putih bersih dengan serpihan abu-abu dan merah yang mencolok. Pola alaminya dan keunikan warnanya membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk countertop, dinding, dan lantai.
“Masjid itu sedikit demi sedikit tertimbun tanah hingga menutup semua bangunan.”

Laporan : Akhmad Romadoni

Masjid Tiban Baiturrahman, yang terletak di Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menjadi tujuan wisata spiritual bagi banyak orang.

Penyebutan “Tiban” tidak hanya mengacu pada usianya yang telah ratusan tahun, tetapi juga pada keberadaan sumur di bawah lantai masjid yang menjadi bukti sejarahnya.

Nah kali ini wartabromo.com mencoba menilik Masjid tersebut. Ditemukan di Dusun Tumpang, Desa Pacarkeling, masjid ini menarik perhatian dengan menaranya yang kokoh, setinggi 50 meter. Masjid telah berdiri sejak 73 tahun yang lalu.

Terletak di jalur selatan Pasuruan-Malang, keberadaannya menambah daya tarik bagi para pengunjung dari berbagai daerah, terutama saat bulan Ramadan.

Para pengunjung tidak hanya terpesona oleh usia masjid dan kekokohannya, tetapi juga oleh suasana spiritual yang memikat.

Achmad Zainuddin (34), Takmir Masjid tersebut mengatakan, kisah-kisah dari masa lalu, seperti penemuan tempat imam di bawah tanah dan gua dengan bangunan kuno di dalamnya, menambah kepopuleran masjid ini.

“Bermula dulu warga sekitar sini menemukan keberadaan Paiman (tempat imam masjid) di dalam tanah,” kata Zainuddin kepada wartabromo.com, Sabtu (23/3/2024).

“Setelah itu, warga juga menemukan goa yang didalamnya terdapat material-material jaman dulu. Dibilang batu buka batu, marmer ya bukan. Sampe ada arkeolog dari Surabaya yang datang,” paparnya.

Tak lama kemudian, masjid yang berada di bawah tanah itu sedikit demi sedikit tertimbun tanah hingga menutup semua bangunan.

“Saat itu juga masjid di bawah itu di bangun, jadi masjid ini ada masjid lagi di bawah,” cerita Zainuddin, menurut cerita para pendahulunya.

Meskipun mengalami peristiwa tertimbun tanah di masa lalu, masjid tersebut berhasil dibangun kembali menjadi bangunan yang kokoh seperti sekarang ini.

Salah satu peninggalan yang masih dapat disaksikan adalah sumber air di bawah lantai masjid yang dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan.

“Jadi di bawah lantai ini ada sumur, air sumber lah,” ujarnya.

Zainuddin juga mengatakan, bukan hanya warga Pasuruan saja yang datang hanya untuk mengambil air di dalam sumur, melainkan ada warga dari beberapa daerah mengambil air ini.

“Bukan mempercayai, semua apa kata Allah. Jadi dulu itu pernah ada orang blitar datang kesini, mau ngambil air buat syarat saudaranya yang sakit lumpuh. Tak lama kemudian setelah dikasih air itu lalu sembuh,” jelasnya.

Selain itu, menara setinggi 50 meter tersebut juga menjadi bagian tak terpisahkan dari daya tarik masjid ini. Berdiri kokoh di samping masjid, menara itu menyaksikan berbagai peristiwa sejarah yang telah terjadi di sekitarnya, termasuk makam-makam warga setempat yang berada di sekitarnya.

“Awal mula itu ada satu makam di dekat masjid ini. Terus lambat laun kemudian jika orang meninggal dimakamkan di sini,” kata Rofi’i, pengurus masjid lainnya.

Hingga kini, Masjid Tiban Baiturrahman tetap menjadi tempat ibadah yang ramai dikunjungi oleh warga dari berbagai daerah.

Keunikan sejarah dan keajaiban alam yang dimilikinya menjadikan masjid ini sebagai tempat yang istimewa bagi mereka yang mencari kedamaian dan spiritualitas di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. (**)

Simak videonya di sini: